Ambon, 19/1 (Antara Maluku) - Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon mengusulkan alokasi khusus untuk dana pembangunan fasiltas laboratorium dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

"Kami mengusulkan kepada rektor agar dapat mengalokasikan dana khusus untuk pembangunan sarana laboratorium dari dana APBN," kata Dekan FK Unpatti dr. Jacob Manuputty saat melantik 12 dokter baru lulusan keenam Unpatti periode Januari 2017, Kamis.

Ia mengatakan pembangunan ruangan laboratorium membutuhkan biaya miliyaran rupiah dan tidak memungkinkan untuk mendapatkan keseluruhannya dari dana Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), sedangkan saat ini seluruh fasiltas wajib tersebut masih berada terpisah dari kawasan komplek bangunan FK.

Jarak sarana laboratorium terbilang cukup jauh untuk bisa ditempuh dengan berjalan kaki oleh para mahasiswa, yakni Laboratorium Anatomi yang berada di depan gedung rektorat, Laboratorium Skill di lantai tiga ruang registrasi universitas dan Laboratorium Ilmu-Ilmu Dasar masih bergabung dengan Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA).

Selain itu, ruang Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKM-PPD) juga masih menggunakan lantai dua gedung registrasi universitas.

"Kami mohon agar pembangunan sarana tersebut bisa dipercepat agar kelak semua laboratorium dapat disatukan di blok C dari bangunan ini," ucapnya.

Sejak dialihkan dari Program Pendidikan Dokter (PPD) menjadi Fakultas Kedokteran pada 2012 dengan SK Rektor Unpatti Nomor 319/UN13/2012 pada 28 September 2012, FK Unpatti telah membangun fasilitas gedung yang terdiri dari tiga blok.

Blok A digunakan sebagai kawasan perkantoran, perpustakaan, ruang administrasi laboratorium, ruang jurnal, ruang kemahasiswaan, ruang dekan dan wakil dekan, ruang kepala-kepala program studi, ruang kerohaniaan Kristen, dan musolla.

Sedangkan Blok B dipakai untuk perkuliahan dan blok C direncanakan akan digunakan sebagai ruang praktek, laboratorium dan klinik.

Saat ini FK Unpatti telah meluluskan 70 dokter, satu dari 12 dokter yang baru dilantik, Meis Malirmase mendapatkan nilai tertinggi pada Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKM-PPD), yakni 83,5 poin, lebih tinggi dari nilai kelulusan yang ditentukan sebanyak 66 poin.

"Tahun ini akan digelar seminar internasional dengan materi pengembangan Fakultas Kedokteran berorientasi lingkungan laut - pulau. Kami akan mengundang para pakar dan spesialis kedokteran kelautan dari Vietnam, Polandia dan beberapa negara lainnya untuk berpartisipasi," ucapnya. 

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017