Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Muladi menilai, selama 10 tahun reformasi,  Polri tidak mampu memperbaiki dan mereformasi diri, tidak seperti dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). "Reformasi sudah 10 tahun, TNI sudah melakukan dengan baik. Tapi Polisi tidak. Polisi harus meniru TNI dalam melakukan reformasi, tirulah negara-negara maju," kata Muladi , Jakarta, Rabu. Ketika disinggung, adanya wacana agar Polri dikembalikan dan menjadi bagian dari Kementerian Dalam Negeri, Muladi mengatakan, wacana tersebut boleh-boleh saja, tapi perlu kajian yang mendalam. "Perlu ada diskusi yang mendalam karena itu, apa yang terjadi adalah produk reformasi tapi segala sesuatu itu bisa dibicarakan kembali kalau memang tidak efektif dan problematik. Polisi harus introspeksi dulu lah," katanya. Anggota Komisi III DPR dari Golkar mengatakan, pengembalian Polri ke Kementerian Dalam Negeri harus secepatnya dilakukan sebab institusi itu sampai sejauh ini tidak bisa melakukan pembenahan dan sangat tertutup. "Saya sependapat kalau Polri dikembalikan ke Kementerian Dalam Negeri. Sebab, Pak Theo L Sambuaga (dari Golkar) pernah menyampaikan hal tersebut dan Kadiv Humas Polri Sisno Adiwinoto berjanji akan melakukan reformasi total di Polri," kata Nudirman. Ia menambahkan, Polri sekarang terlihat lebih arogan dan tidak pernah terbuka kepada masyarakat dengan apa yang telah ia kerjakan. "Polri telah menggunakan abuse of power demi kepentingannya," kata Nudirman. Sebelum Kapolri Jend Pol Bambang Hendarso Danuri menyelesaikan tugasnya, sebaiknya, Bambang Hendarso Danuri lebih baik minta maaf kepada masyarakat. "Polisi harus prihatin dengan banyak kejadian yang menimpa institusi itu. Kapolri harus minta maaf kepada masyarakat sebelum turun," kata Muladi.

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2010