Ambon, 17/2 (Antara Maluku) - Kepala Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (ARKENAS), I Made Geria mengatakan pers dan arkeolog harus saling mendukung dalam menerbitkan pemberitaan mengenai hasil-hasil penelitian yang bersifat arkeologis di media massa.

"Wartawan dan arkeolog harus saling mendukung dan terintegrasi dalam membuat tulisan berita yang bersifat arkeologis," katanya dalam Temu Jurnalistik Arkeologi di Ambon, Jumat.

Geria mengatakan hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh arkeolog selalu dibuat bentuk jurnal. Sebagian besar tulisan penelitian tersebut dipaparkan menggunakan istilah-istilah ilmiah yang tidak mudah dipahami oleh masyarakat awam.

Karena itu, peran pers sangat dibutuhkan untuk menjelaskan hasil penelitian para arkeolog dalam bahasa yang lebih sederhana dan mudah dimengerti oleh publik ketika membacanya di media massa.

Terkait hal itu, wartawan diminta untuk selalu berkoordinasi dengan para arkeolog agar sejalan dan tidak salah dalam pemberitaan.

"Seringkali para peneliti menuliskan hasil penelitian mereka menggunakan bahasa-bahasa ilmiah, di sini dibutuhkan peran pers untuk menjelaskannya dengan lebih sederhana kepada masyarakat, karena itu wartawan dan arkeolog harus sering-sering berkoordinasi untuk itu," katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan sebagai bagian dari kawasan Wallacea, Maluku dari utara hingga ke selatan memiliki banyak potensi kepurbakalaan, beberapa di antaranya telah berhasil ditelusuri oleh para arkeolog, tapi sebagian lagi masih belum tergali.

Dari segi sejarah dan budaya, Maluku yang pernah mengalami penjajahan panjang dalam ekspansi jalur rempah-rempah, memiliki peninggalan- peninggalan kolonial seperti benteng, gereja maupun lainnya.

Begitu pula dalam jalur penyebaran Islam, peran jalur rempah dan perdagangan juga berpengaruh dalam proses berkembangnya agama tersebut di Maluku.

"Maluku ini sangat kaya, memiliki peninggalan- peninggalan bersifat arkeologis, baik dari sisi kepurbakalaan, sejarah dan budaya yang juga terkait dengan proses jalur perdagangan rempah," tandas Geria.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017