Ternate, 20/2 (Antara Maluku) - Para pedagang di sejumlah pasar tradisional di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mengeluhkan keberadaan "ojek sayur" yang berjualan di kawasan permukiman warga, karena mengakibatkan turunnya omzet penjualan mereka.

"Para pedagang sayur dan pedagang ikan di seluruh pasar tradisional di Ternate belakangan ini omzet penjualannya turun sampai 50 persen, karena banyak warga lebih memilih berbelanja pada `ojek sayur` dibanding pergi ke pasar," kata salah seorang pedagang sayur di pasar higienis Ternate, Julaiha, Senin.

Jumlah ojek sayur yang di Jawa disebut "ethek", di Ternate jumlahnya diperkirakan mencapai sekitar 400-an dan jika setiap ojek sayur melayani minimal 10 warga maka sedikitnya 4.000 warga Ternate yang tidak lagi ke pasar untuk membeli sayur dan ikan.

Julaiha mengharpakan kepada instansi terkait untuk menertibkan keberadaan para ojek sayur tersebut agar warga kembali datang berbelanja sayur dan ikan di pasar tradisional yang belakangan sepi. Apalagi para ojek sayur itu tidak membayar retribusi seperti yang dilakukan para pedagang di pasar.

Kalaupun para ojek sayur itu tetap diizinkan beroperasi, lokasi mereka beroperasi harus dibatasi pada kawasan tertentu, misalnya di lokasi permukiman warga yang akses transportasinya ke pasar tradisional kurang lancar.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Ternate Nuryadin A Rahman membenarkan bahwa keberadaan ojek sayur di Ternate telah memengaruhi omzet penjualan para pedagang di pasar tradisional, oleh karena itu pihaknya akan segera membahasnya dengan berbagai pihak terkait.

Disperindagkop Ternate tidak bisa sertamerta melarang ojek sayur tersebut beroperasi, selain tidak ada dasar regulasinya, juga mereka berjualan di luar area yang menjadi kewenangan Disperindagkop.

Namun salah seorang warga Ternate Fatimah berpendapat keberadaan ojek sayur tersebut harus dipertahankan karena mereka sangat membantu warga dalam memenuhi kebutuhan sayur dan ikan, terutama bagi warga yang karena alasan tertentu tidak bisa ke pasar.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017