Ambon, 1/3 (Antara Maluku) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon dan USAID - APIK menggelar lokakarya penilaian ketangguhan Ambon menghadapi perubahan iklim dan risiko bencana.

Sekretaris Kota Ambon Anthony Gustaf Latuheru mengatakan, Ambon sebagai kota di provinsi Maluku yang bercirikan kepulauan memiliki banyak faktor yang dapat mempengaruhi keberlangsungan kehidupan ekosistem terutama masyarakat.

"Masyarakat yang secara tidak langsung menjadi bagian dalam ekosistem tersebut turut menjadi faktor yang mempengaruhi keberlangungan kehidupan ekosistem, antara lain dampak perubahan iklim, resiko bencana yang dihadapi serta kurangnya pemahaman kapasitas pemangku kepentingan dalam mengelola isu lingkungan," katanya di Ambon, Selasa.

Ia menyatakan, lokakarya bertujuan meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan melalui tugas pokok setiap lembaga pemerintah dan masyarakat, untuk melihat sejauh mana kesiapan kota Ambon menjadi kota yg tangguh terhadap bencana.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun pemahaman yang sama dari pemangku kepentingan untuk mencari solusi serta menyusun strategi, agar pengurangan resiko bencana di ambon dapat tercapai.

Pemkot Ambon lanjutnya juga berkomitmen untuk menempuh kebijakan yang mendukung secara proporsional penambahan program dan kegiatan adaptasi perubahan iklim, dan pengurangan resiko bencana terutama padas etiap program.

"Kedepan dalam setiap tingkatan dokumen perencanaan maupun penganggaran akan kita fokuskan pada penangguhan bencana, kita berharap ambon menjadi kota yang tangguh dalam mengahadpi resiko bencana dan perubahan iklim," ujarnya.

Anthony mengakui, program adaptasi perubahan iklim dan ketangguhan (APIK) merupakan salah satu program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam mengelola resiko bencana.

Pendampingan yang dilakukan melalui program APIK bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemerintah dalam mengintegrasikan adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana, dalam proses pengambilan kebijakan pembangunan.

Saat ini program APIK telah mengaplikasikan penilaian ketangguhan kota dan kabupaten terhadap dampak perubahan iklim dan resiko bencana menggunkan 71 indikator.

"Kita mesti bersyukur jika pemerintah begitu peduli dengan permasalahan yang dihadapi selama ini. Kehadiran USAID dan APIK yang telah menjadi mitra kerja Pemkot Ambon, akan semakin mempermudah dalam memotret persoalan di sekitar kita, karena itu harus didukung bersama," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya sangat menyambut baik dan mendukung kegiatan ini sebagai upaya bersama untuk menyamakan persepsi, guna mencapai komitmen dalam membangun ketangguhan daerah terhadap dampak perubahan iklim dan risiko bencana.

"Selain itu mendapatkan masukan administratif dan substantif serta mampu memantapkan jadwal kegiatan dan terkumpulnya dokumen atau data sekunder sebagai dasar penilaian kota atau kabupaten tangguh," kata Anthony.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017