Ambon, 3/3 (Antara Maluku) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat realisasi nilai impor Provinsi Maluku selama Januari 2017 mencapai 24,68 juta dolar AS, atau naik 14,20 persen dibandingkan realisasi Desember 2016 sebesar 21,61 juta dolar.

"Jika dibandingkan dengan nilai impor bulan Januari 2016 maka nilai impor Januari 2017 naik sekitar 129,08 persen," kata Kepala BPS Provinsi Maluku Dumangar Hutauruk, di Ambon, Jumat.

Dumangar mengatakan, kegiatan impor Maluku selama bulan Januari 2017 seluruhnya berasal dari sektor migas.

"Pada bulan Januari 2017 Maluku tidak melakukan impor non migas . Hal ini berbeda dengan keadaan pada Desember 2016 dimana Maluku melakukan impor barang non migas senilai 0,16 juta dolar Amerika Serikat," ujarnya.

Sedangkan impor Provinsi Maluku selama bulan Januari 2017 berasal dari negara Singapura, Malaysia dan Kores Selatan, Dimana Singapura menjadi negara asal impor utama Maluku selama periode ini dengan nilai mencapai 13,96 dolar Amerika Serikat.

Dia mengatakan, seluruh kegiatan impor yang dilakukan pada Januari 2017 melalui pelabuhan Yos Soedarso Ambon.

Komoditas yang diimpor pada periode Januari 2017 adalah komoditi bahan bakar mineral yakni minyak ringan dan preparatnya tanpa timbal.

Dumangar menambahkan, aktifitas impor di Maluku periode Januari 2017 cukup bergantung pada komoditi-komoditi impor dari negara-negara asien, impor dari Singapura mencapai 1396 juta dolar Amerika Serikat, Malaysia mencapai 5,25 juta dolar Amerika Serikat. Selain dari Asien impor Maluku juga berasal dari negara di Asia yakni Korea Selatan dengan nilai 5,47 juta dolar Amerika Serikat.

"Data impor bulan Desember 2016 dan Januari 2017 adalah data dengan angka tetap," ujarnya.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017