Ambon, 13/3 (Antara Maluku) - Majelils hakim Pengadilan Negeri Ambon mengadili La Denang Wabula alias La Dena Buton, terdakwa yang diduga melakukan pencoblosan ganda di desa Jikumarasa, kabupaten Buru pada 15 Februari 2017.

Sidang yang dipimpin ketua majelis hakim PN setempat, Syamsudin La Hasan di Ambon, Senin, mendengarkan pembacaan dakwaan jaksa penuntut Kejari Namlea, Karel Sampe dan Sudarmono Tuhulele, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi.

Terdakwa diduga telah melakukan pencoblosan sebanyak dua kali saat berlangsung pemilihan Bupati dan Wakil Bupati kabupaten Buru pada TPS I dan TPS III desa Jikumarasa.

Keterangan saksi Marjuk Kabau dan Anzar Barges dari Panwas kecamatan mengakui awalnya mendapat laporan masyarakat bahwa terdakwa melakukan pencoblosan ganda pada dua TPS berbeda di lokasi itu.

"Dari informasi warga, kami memeriksa data formulir C-6 dan C-7 serta mengecek langsung Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)," kata kedua saksi.

Namun, majelis hakim menyarankan KPU maupun Panwas lebih berhati-hati dan selektif terhadap setiap data penduduk yang sudah bisa memilih atau berhak mendapatkan surat undangan untuk mencoblos di TPS.

"Keterangan saksi fakta mengakui kalau terdakwa mendapatkan dua surat undangan dengan nama berbeda, dimana surat undangan di TPS I menggunakan nama La Denang Wabula," kata majelis hakim.

Surat undangan mencoblos di TPS I ini diterima langsung oleh terdakwa, tetapi datang lagi surat undangan mencoblos di TPS III atas nama La Dena Buton. Padahal kedua nama ini hanya dimiliki satu orang, yaitu terdakwa.

Karena nama Buton bagi warga asal Sulawesi Tenggara ini menunjukan tempat asalnya, sedangkan nama Wabula menggambarkan asal-usul suku seseorang.

Sehingga pemberian surat undangan dua kali kepada terdakwa memberikan peluang yang bersangkutan mencoblos dua kali di TPS yang berbeda.

Majelis hakim menunda persidangan hingga pekan depan dengan agenda pemeriksaan terdakwa.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017