Saumlaki, 24/3 (Antara Maluku) - Komandan Pangkalan TNI AL Saumlaki, Letkol Laut (P) Wirawan Ady Prasetya meminta Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara Barat merawat Pantai Soekarno di Kecamatan Kormolin, karena kondisinya sangat memprihatinkan.

"Pantai Soekarno di desa Alusi Krawain, Kecamatan Kormomolin kondisinya rusak akibat terjadi abrasi setiap saat," kata Danlanal Wirawan di Saumlaki, Jumat.

Menurut dia, Maluku Tenggara Barat memiliki perairan yang luas mengelilingi pulau-pulau, sehingga menjadikan kabupaten tersebut kaya potensi wisata bahari, salah satunya Pantai Soekarno.

"Pantai itu juga bersejarah karena pernah dikunjungi Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno," katanya.

Ia mengungkapkan, pada 5 November 1958, Presiden Soekarno menginjakkan kakinya di pesisir timur pulau Tanimbar. Peristiwa itu memiliki nilai strategis untuk diwartakan kepada dunia bahwa Pulau Tanimbar adalah bagian tidak terpisahkan dari Indonesia.

"Sekalipun berada jauh dari pusat kekuasaan di Jakarta dan berada di daerah terluar NKRI. Saya sangat menyayangkan pantai yang memiliki nilai sejarah ini kurang mendapat perhatian, apalagi dengan terjadinya abrasi yang kian mengancam daratannya," kata Danlanal.

Ia mengaku berkunjung ke desa Alusi Krawain pada Rabu (22/3).

"Saya prihatin melihat kondisi pantainya, dan saya berjanji akan mendorong pihak-pihak terkait agar lebih memperhatikannya sebagai objek wisata bahari yang bersejarah di negeri berjuluk "Duan Lolat" ini," katanya.

Dalam kunjungannya itu, Danlanal Wirawan yang didampingi pengurus Jalasenastri Cabang 3 Korcab XI DJAT melakukan komunikasi sosial bersama masyarakat desa Alusi Krawain.

Rombongan diterima aparatur desa dan tokoh agama, adat, dan pemuda di Balai Desa Alusi Krawain.

Turut hadir pula siswa-siswi SD dan SMP didesa Alusi Krawain. Kehadiran mereka dalam rangka mengikuti sosialisasi penerimaan prajurit TNI AL dan juga sosialisasi pelestarian lingkungan laut dan pantai. 

Pewarta: Simon Lolonlun

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017