Ternate, 29/3 (Antara Maluku) - Wali Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), Burhan Abdurahman menyatakan, tarif air bersih dari perusahaan daerah air minum (PDAM) kota Ternate masih tergolong murah jika dibanding dengan daerah lain di Indonesia.

"Memang, air bersih di Kota Ternate yang dikelola PDAM yang didistribusikan ke masyarakat termasuk paling murah, meskipun belakangan ini, masyarakat mengalami krisis air bersih akibat macetnya distribusi air ke pelanggan," kata Wali Kota di Ternate, Rabu.

Hal tersebut disampaikan wali kota menanggapi rencana PDAM Kota Ternate menaikkan iuran air bersih di tahun 2017 ini. "Saat ini, pemerintah pusat maupun daerah ikut memprioritaskan masalah krisis air bersih di kota Ternate dan rencana Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) mengelola sumber air Danau Laguna maupun Danau Tolire di Kelurahan Takome,".

"Saya mendapat informasi dari masyarakat Ake Gaale dengan adanya program pemerintah kota membuat tanggul di PDAM itu, ketika ada hujan sedikit Ake Gaale itu sudah bersih, sudah naik airnya bahkan anak-anak sudah berenang di situ," kata Burhan.

Untuk itu, pemerintah kota pun berencana membangun satu tanggul baru lagi di PDAM untuk menambah produksi air bersih dan tahun depan akan dibangun tanggul baru agar bisa menambah produksi air lagi.

Sebelumnya, dalam beberapa bulan terakhir PDAM Ternate mengalami krisis air bersih, terutama masyarakat yang berada di bagian utara karena cadangan baku air berkurang.

Dirut PDAM Kota Ternate, Syaiful Djafar ketika dihubungi mengakui, konsumsi air bersih di Kota Ternate terus meningkat sejalan dengan berrtambahnnya penduduk dan berkurangnya mata air bersih di Kota Ternate.

Selain itu, rata-rata warga yang belum menikmati air bersih yaitu di wilayah Ternate utara terutama warga yang berdomisili di daerah ketinggian, seperti di Akehuda dan Soa.

"Sampai sekarang, pengurangan debit di ake gaale itu belum ada pengganti yang setara, artinya di ake gaale itu dikurangi 20 liter per kubik, tapi penggantinya hanya 8 liter per kubik, yang berlokasi di belakang Keraton Kesultanan Ternate, jadi karena terjadi selisih kurang lebih 12 lier per detik itu sehingga pelayanan belum bisa maksimal," ujarnya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017