Ternate, 13/4 (Antara Maluku) - Pemerintah Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara (Malut) menggandeng pengusaha lokal guna meningkatkan usaha bongkar muat barang di pelabuhan.

Wali Kota Tikep, Ali Ibrahim di Ternate, Kamis, menyatakan pihaknya telah menggelar pertemuan bersama antara pengusaha lokal Tidore dengan Perusahaan Pelayaran Nusantara, Mentariline dalam rangka menjawab kebutuhan masyarakat.

"Selama ini para pengusaha melakukan bongkar muat barang di Ternate. Konsekuensinya akan mengalami harga tinggi dengan tambahan biaya jika diantar ke Tidore dan daratan Oba," ujarnya.

Untuk itu, kata Ali Ibrahim, pihaknya mendatangkan PT Mentariline untuk bekerja sama dengan para pengusaha dalam melakukan pengiriman barang langsung dari Surabaya ke Tidore tanpa perlu memikirkan biaya tambahan yang selama ini menjadi beban pengusaha.

Ia berharap kehadiran PT Mentariline bersama anak perusahaannya yang bergerak di bidang jasa ekspedisi, PT Ambra Logistik Mandiri dapat menjawab kebutuhan pengusaha perdagangan, jasa konstruksi maupun pengumpul hasil bumi dan laut dengan waktu pengiriman barang bisa terjadwal dan dilakukan secara kontinyu setiap bulan.

"Bongkar muat perdana di Tidore Kepulauan rencananya dilakukan tanggal 23 April mendatang," katanya.

Ali Ibrahim menekankan seluruh instansi terkait harus bersinergi melakukan persiapan dan mendukung Otoritas Pelabuhan Trikora untuk segera melaksanakan rapat bersama TKBM guna membicarakan penetapan biaya TKBM dan hal-hal teknis pelaksanaan bongkar-muat baik di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya maupun di Pelabuhan Trikora.

Director Operational PT Mentariline, Anthony Sunardi Sudartan dalam pemaparannya menjelaskan perusahaannya menawarkan jasa pengangkutan barang dari Surabaya langsung melakukan bongkar muat di Pelabuhan Trikora, Tidore.

Adapun penawaran bagi pengusaha di Tidore dalam jasa angkutan yang dilayaninya diantaranya harga angkutan yang lebih murah dibandingkan dengan perusahan lain yang sejenis.

Sehingga, perusahaan juga menerima klaim apabila ada barang rusak karena kebocoran kontainer dengan waktu pengiriman yang pasti per 14 hari dengan rute Surabaya-Tidore-Bacan.

"Prosedur pengiriman sederhana dan kuota tidak dibatasi, proses bongkar-muat pun tidak terpengaruh cuaca," katanya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017