Ternate, 19/4 (Antara Maluku) - Berbagai organisasi kepemudaan, kemasyarakatan, keagamaan dan LSM di Maluku Utara (Malut) menggelar deklarasi menolak keberadaan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dan paham Khilafah di daerah ini.

Ketua Nahdatul Ulama Kota Ternate DR Adnan Mahmud membacakan pernyataan sikap yang digelar di restoran Florida Ternate, Rabu, terkait penolakan organisasi HTI dengan menolak seluruh aktivitas dan ideologi HTI di Malut tentang Khilafah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terutama di Malut karena berakibat pada perpecahan seluruh anak bangsa.

Menolak seluruh kegiatan dan propaganda HTI tentamg Khilafah di NKRI terutama di Malut, apalagi dengan maksud merubah Pancasila sebagai indeologi, mendesak untuk dibubarkan HTI karena tidak sesuai dengan kultur dan budaya Indonesia sekaligus mengancam keutuhan NKRI.

Mereka juga mendesak kepada aparat yang berwenang untuk menindak sercara tegas organisasi atau perseorangan yang menyebarkan ideologi yang mengarah pada gerakan anti NKRI serta meminta meminta kepada pengikut HTI untuk kembali kepada ajaran Islam Ahlussunah Waljamaha dalam bingkai NKRI.

Menurut Adnan Mahmud, HTI telah membentuk perlawanan dan tindakan makar seta penghianatan terhadap NKRI sehingga harus ditolak keberadaannya di Malut.

Adnan Mahmud menilai, HTI sebagai organisasi yang secara terang-terangan hendak merubah ideologi Pancasila dan mengusung sistem khilafah.

Adnan Mahmud mengungkapkan gerakan transnasional yang cenderung radikal di Indonesia akhir-akhir ini telah meresahkan dan mengancam keutuhan NKRI.

Dalam deklarasi tersebut dihadiri organisasi kepemudaan yaitu KNPI Kota Ternate, Dewan Wilayah Muhammadiyah Malut, untuk organisasi keagamaan dihadiri Muhammadiyah Malut dan Nahdatul Ulama Kota Ternate serta organisasi kemasyarakat di antaranya FKPPI Malut dan KBPP Polri Malut.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017