Ternate, 24/4 (Antara Maluku) - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Utara (Malut) menggelar kegiatan pelatihan budidaya padi teknologi Hazton kepada Kelompok Tani di Kecamatan Kao Barat, Kabupaten Halmahera Utara (Halut).

"Kegiatan tersebut menghadirkan Kepala Balai Benih Padi Provinsi Kalimantan Barat, Anton Kamaruddin, yang juga merupakan salah satu penemu metode Hazton," kata Kepala BI Malut, Dwi Tugas Waluyanto di Ternate, Senin.

Dia mengungkapkan, teknologi Hazton berawal dari kegalauan dua orang pegawai Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Barat, yaitu Hazairin dan Anton, terhadap produksi padi di daerahnya yang rata-rata 3 ton/ha.

Produksi yang rendah itu akibat banyak dimakan hama seperti keong dan gulma, serta kondisi tanah yang kurang subur.

Hazairin dan Anton kemudian melakukan uji coba beberapa kali, hingga menghasilkan metode yang dinamakan Hazton dari penggabungan nama mereka.

Hazton juga diartikan sebagai hasil berton-ton.

Dwi mengatakan, pelatihan budidaya padi teknologi Hazton ini merupakan langkah awal pengembangan program klaster padi yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara.

Pengembangan program ini dilakukan melalui uji coba tanaman padi teknologi Hazton dan non Hazton sehingga dapat menjadi pembanding.

"Harapannya adalah melalui aplikasi metode Hazton ini pada saat panen hasilnya bisa mencapai dua kali lipat dari sebelumnya," ujarnya.

Kegiatan pelatihan dirangkaikan dengan penanaman perdana padi teknologi Hazton di Desa Margomulyo, Kecamatan Kao Barat.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017