Ambon, 3/5 (Antara Maluku) - Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku mencatat nilai impor daerah itu selama Maret 2017 mencapai 17,32 juta dolar Amerika Serikat atau turun 32,11 persen dibanding Februari 2017 sebesar 25,51 juta dolar AS.

"Bila dibandingkan dengan nilai impor Maret 2016 yang mencapai 22,44 juta dolar AS, maka nilai impor Maret 2017 turun sekitar 22,84 persen," kata Kepala BPS Provinsi Maluku Dumangar Hutauruk di Ambon, Rabu.

Dumangar mengatakan selama Januari-Maret 2017 nilai impor Maluku mencapai 67,51 juta dolar AS. Nilai tersebut naik sekitar 60,84 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2016.

"Impor Maluku selama Maret 2017 berasal dari sektor migas dan non migas, dimana impor sektor migas dengan nilai 16,72 juta dolar AS atau turun 34,44 persen dibanding impor migas pada Februari," katanya.

Sedangkan untuk sektor non migas, lanjutnya, pada Maret 2017 mencapai 0,60 juta dolar AS.

Dia mengatakan secara komulatif, sektor migas masih mendominasi impor Maluku selama Januari-Maret 2017 yaitu sekitar 99,12 perse3n dengan nilai 66,91 juta dolar AS. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016 nilai itu meningkat sekitar 59,43 persen.

"Impor Maluku Maret 2017 berasal dari negara Singapura, Malaysia, Uni Emirat Arab dan Korea Selatan, Singapura masih menjadi negara asal impor Maluku selama periode Januari-Maret 2017 dengan nilai mencapai 50,31 juta dolar AS," ujarnya.

Sedangkan komoditas migas yang diimpor pada periode Januari-Maret 2017 adalah komoditas bahan bakar mineral yakni minyak ringan dan preperatnya tanpa timbal, bahan bakar turbin pesawat terbang, dan minyak pelumas lainnya.

Sedangkan pada sektor nonmigas, komoditas yang impor adalah pipa dan selang dari karet divulkanisir, alat-alat mekanis dan mesin peralatan listrik.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017