Ambon, 8/5 (Antara Maluku) - Jumlah warga asal dusun Batu Koneng, Kecamatan Teluk Ambon yang mengungsi ke Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX Ambon terus bertambah.
Hingga saat ini, tercatat sedikitnya sudah 135 orang yang terdiri dari warga lansia, dewasa, anak-anak dan balita mengungsi ke Markas Komando (Mako) Lantamal IX.
Sebelumnya, Sabtu (6/5) pada pukul 19.00 WIT hingga 22.00 WIT, personel Lantamal IX bersenjata lengkap mengevakuasi 60 warga dusun Batu Koneng, menyusul bentrok antar warga yang terjadi di kawasan itu, sekitar pukul 16.00 WIT.
60 orang warga tersebut, dievakuasi melalui jalan darat menggunakan truk TNI AL, dan jalur laut menggunakan sea reader dari Dermaga desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon menuju dermaga Satuan Keamanan Laut (Satkamla) Lantamal IX.
11 dari 60 orang yang dievakuasi melalui jalan darat adalah warga yang berlari menyelamatkan diri ke dusun Telaga Kodok, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.
Sedangkan 75 orang lainnya mengungsikan diri dengan datang sendiri ke Mako Lantamal IX menggunakan perahu semang (perahu tradisional), dan kendaraan lainnya.
Komandan Lantamal IX Laksamana Pertama TNI Nur Singgih Prihartono membenarkan adanya penambahan pengungsi di Makonya, dan tidak menutup kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah.
Karena itu, pihak Lantamal IX bersama Dinas Sosial Provinsi Maluku dan Dinas Sosial Kota Ambon berupaya untuk memenuhi sarana dan prasarana, guna memberikan kenyamanan bagi pengungsi selama berada di Mako Lantamal IX tanpa membeda-bedakan satu dan lainnya.
"Kemungkinan akan bertambah hingga situasi memungkinkan bagi warga untuk kembali ke rumah mereka masing-masing," ucapnya.
Sementara itu, Komandan Detasemen Markas (Dandenma) Lantamal IX Letkol Marinir Imam Suwandi selaku ketua tim satuan tugas pengungsi asal Batu Koneng, mengatakan saat ini Dinas Sosial Maluku melalui Dinas Sosial Kota Ambon telah memberikan bantuan kepada pengungsi.
Bantuan yang diberikan berupa matras, selimut, lima tenda yang meliputi, empat tenda utama dan satu tenda khusus yang dijadikan sebagai ruang pengobatan, dapur umum dan ruang serba guna.
"Lantamal IX memberikan tempat dan dukungan kesehatan serta fasilitas yang ada bagi pengungsi di Marshailling Area Lantamal IX," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
Hingga saat ini, tercatat sedikitnya sudah 135 orang yang terdiri dari warga lansia, dewasa, anak-anak dan balita mengungsi ke Markas Komando (Mako) Lantamal IX.
Sebelumnya, Sabtu (6/5) pada pukul 19.00 WIT hingga 22.00 WIT, personel Lantamal IX bersenjata lengkap mengevakuasi 60 warga dusun Batu Koneng, menyusul bentrok antar warga yang terjadi di kawasan itu, sekitar pukul 16.00 WIT.
60 orang warga tersebut, dievakuasi melalui jalan darat menggunakan truk TNI AL, dan jalur laut menggunakan sea reader dari Dermaga desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon menuju dermaga Satuan Keamanan Laut (Satkamla) Lantamal IX.
11 dari 60 orang yang dievakuasi melalui jalan darat adalah warga yang berlari menyelamatkan diri ke dusun Telaga Kodok, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.
Sedangkan 75 orang lainnya mengungsikan diri dengan datang sendiri ke Mako Lantamal IX menggunakan perahu semang (perahu tradisional), dan kendaraan lainnya.
Komandan Lantamal IX Laksamana Pertama TNI Nur Singgih Prihartono membenarkan adanya penambahan pengungsi di Makonya, dan tidak menutup kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah.
Karena itu, pihak Lantamal IX bersama Dinas Sosial Provinsi Maluku dan Dinas Sosial Kota Ambon berupaya untuk memenuhi sarana dan prasarana, guna memberikan kenyamanan bagi pengungsi selama berada di Mako Lantamal IX tanpa membeda-bedakan satu dan lainnya.
"Kemungkinan akan bertambah hingga situasi memungkinkan bagi warga untuk kembali ke rumah mereka masing-masing," ucapnya.
Sementara itu, Komandan Detasemen Markas (Dandenma) Lantamal IX Letkol Marinir Imam Suwandi selaku ketua tim satuan tugas pengungsi asal Batu Koneng, mengatakan saat ini Dinas Sosial Maluku melalui Dinas Sosial Kota Ambon telah memberikan bantuan kepada pengungsi.
Bantuan yang diberikan berupa matras, selimut, lima tenda yang meliputi, empat tenda utama dan satu tenda khusus yang dijadikan sebagai ruang pengobatan, dapur umum dan ruang serba guna.
"Lantamal IX memberikan tempat dan dukungan kesehatan serta fasilitas yang ada bagi pengungsi di Marshailling Area Lantamal IX," katanya.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017