Ternate, 18/5 (Antara Maluku) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Maluku Utara intensif menggelar pelatihan bagi masyarakat yang berada di kawasan rawan narkoba di wilayah itu.

"Pelatihan kecakapan hidup yang digagas BNNP Maluku Utara melibatkan peserta dari kelurahan yang rentan penyalahgunaan maupun peredaran gelap narkoba di kota Ternate, berlangsung selama dua hari," kata Kepala BNNP Maluku Utara, Brigjen Pol Richard Nainggolan, di Ternate, Kamis.

Pelatihan yang melibatkan 10 peserta dari kelurahan Kalumata, Makasar Timur, Bastiong Karance, Kota Baru dan Kelurahan Salahudin ini dibuka oleh Kepala BNN Provinsi Maluku Utara yang dihadiri Perwakilan BLK Ternate, Lurah serta Babinkamtibmas masing-masing kelurahan.

Richard menyampaikan permasalahan narkoba harus disikapi serius dan pelatihan kecakapan hidup adalah salah satu cara kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan BNNP.

"Persoalan narkoba sangat kompleks, asal usul pengedar narkoba dari masyarakat yang ekonomi lemah, misalnya pengangguran, digoda oleh bandar menjadi kurir, selanjutnya menjadi pengedar pada akhirnya dia menjadi bandar," kata Richard.

Kepala BNNP juga menyampaikan keseriusan BNN dalam upaya pencegahan dan pemberdayaan alternatif yang dilakukan secara simultan dan komprehensif bertujuan agar masyarakat khususnya bagi pemuda lebih produktif, dapat mandiri dan memiliki masa depan yang lebih baik, sehingga tidak terpengaruh untuk menyalahgunakan apalagi mengedarkan narkoba.

Sedangkan, Kasie Pemberdayaan Masyarakat BNNP Malut, Nurshanty, S.STp menjelaskan, pelatihan kecakapamn hidup perbengkelan ini merupakan tindak lanjut dari Raker Pemetaan Kawasan Rawan Narkoba yang dilakukan BNNP dengan instansi terkait, para camat dan lurah di Kota Ternate pada April 2017.

"Para peserta dirujukn dari masing-masing kelurahan rentang penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba," ujarnya.

Menurutnya, setelah kegiatan ini, peserta diberikan bantuan alat perbengkelan sepeda motor.

BNNP melalu seksi Pemberdayaan Masyarakat bidang Pencegahan Dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) akan menindaklanjuti dengan kegiatan bimbingan teknis ke stakeholder terkait seperti perusahaan atau pemilik usaha bengkel.

"Tujuannya agar para pemuda yang telah mengikuti pelatihan dapat mengikuti magang atau dipekerjakan misalnya di bengkel atau dealer, sehingga secara ekonomi hidup produktif, layak, mandiri dan memiliki masa depan yang lebih baik," tandas Nurshanty.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017