Ternate, 8/6 (Antara Maluku) - Sejumlah warga di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara menyerahkan senjata api (Senpi) menindaklanjuti program bina waspada 2017 yang dilaksanakan Kepolisian Resort (Polres) setempat.
Kapolres Pulau Morotai, AKBP Andre Iskandar dihubungi dari Ternate, Kamis, mengatakan, program bina waspada melakukan sosialisasi dan pertemuan dengan sejumlah masyarakat, selanjutnya atas kesadaran menyerahkan Senpi beserta sejumlah amunisi.
"Kita mendatangi pondok pesantren, tokoh masyarakat dan kelompok lainnya, ternyata adanya kesadaran sehingga menyerahkan Senpi rakitan sebanyak sembilan pucuk laras panjang, 20 amunisi kaliber 56 dan dan tiga buah megasen asli, " ujarnya.
Masyarakat menyerahkan Senpi maupun amunisi itu ke aparat kepolisian karena adanya imbauan maupun sosialisasi yang dilaksanakan secara rutin.
"Kita selalu sosialisasi, makanya masyarakat menyerahkan Senpi asli, tetapi karena ada sebagian sudah rusak makanya dirakit lagi," kata Kapolres.
Dia mengemukakan, progam bina waspada intensif digalakkan di seluruh kecamatan yang ada di pulau Morotai dalam rangka membangun kesadaran akan strategisnya stabilitas keamanan dan ketertiban.
"Kalau Senpi itu didapat dari desa Daeo maupun Totodoku. Jadi, sosialisasi juga dilaksanakan di lima kecamatan. Jadi masyarakat yang masih menyimpan Senpi agar menyerahkan ke polisi karena jika tidak ditakutkan terjadi perkelahian, maka bisa saja memanfaatkannya," ujar Kapolres.
Polres Pulau Morotai juga melakukan razia terhadap penyakit masyarakat dengan berhasil mengamankan puluhan botol minuman keras (Miras) dan pasangan mesum.
Miras 24 botol jenis cap tikus dan enam kantong plastik. Sedangkan, satu pasangan bukan suami istri ditemukan di kamar kos dan dua lainnya di penginapan.
"Kita membuat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya," tegas Kapolres.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
Kapolres Pulau Morotai, AKBP Andre Iskandar dihubungi dari Ternate, Kamis, mengatakan, program bina waspada melakukan sosialisasi dan pertemuan dengan sejumlah masyarakat, selanjutnya atas kesadaran menyerahkan Senpi beserta sejumlah amunisi.
"Kita mendatangi pondok pesantren, tokoh masyarakat dan kelompok lainnya, ternyata adanya kesadaran sehingga menyerahkan Senpi rakitan sebanyak sembilan pucuk laras panjang, 20 amunisi kaliber 56 dan dan tiga buah megasen asli, " ujarnya.
Masyarakat menyerahkan Senpi maupun amunisi itu ke aparat kepolisian karena adanya imbauan maupun sosialisasi yang dilaksanakan secara rutin.
"Kita selalu sosialisasi, makanya masyarakat menyerahkan Senpi asli, tetapi karena ada sebagian sudah rusak makanya dirakit lagi," kata Kapolres.
Dia mengemukakan, progam bina waspada intensif digalakkan di seluruh kecamatan yang ada di pulau Morotai dalam rangka membangun kesadaran akan strategisnya stabilitas keamanan dan ketertiban.
"Kalau Senpi itu didapat dari desa Daeo maupun Totodoku. Jadi, sosialisasi juga dilaksanakan di lima kecamatan. Jadi masyarakat yang masih menyimpan Senpi agar menyerahkan ke polisi karena jika tidak ditakutkan terjadi perkelahian, maka bisa saja memanfaatkannya," ujar Kapolres.
Polres Pulau Morotai juga melakukan razia terhadap penyakit masyarakat dengan berhasil mengamankan puluhan botol minuman keras (Miras) dan pasangan mesum.
Miras 24 botol jenis cap tikus dan enam kantong plastik. Sedangkan, satu pasangan bukan suami istri ditemukan di kamar kos dan dua lainnya di penginapan.
"Kita membuat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya," tegas Kapolres.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017