Ternate, 30/7 (Antara Maluku) - PT Pertamina Ternate, Maluku Utara berupaya stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) bisa dibangun di Pulau Morotai sebagai implementasi dari program satu harga BBM.
"Kalau ada SPBU maka satu harga BBM bisa terealisasi di Morotai, karena tidak setiap hari APMS beroperasi, sehingga dikeluhkan masyarakat setempat," kata Sales Executive V Pertamina Ternate Andi Arifin, di Ternate, Minggu.
Dia menjelaskan, saat ini SPBU di Morotai sedang dievaluasi, mengingat pengusaha SPBU saat ini terkendala dengan modal sehingga pengiriman BBM di Morotai sedikit terkendala.
"Memang kami lagi evaluasi karena pengusaha SPBU terkendala modal dan pengusahanya memutar modal yang seharusnya tidak boleh, sehingga ada kendala," kata Andi.
Menurut dia, sedang dicarikan alternatif lain agar suplai BBM segera dibawa, dan rencananya SPBU di Daruba, Pulau Morotai akan dipasok BBM sebanyak 120 ton, serta SPBU di Bere-Bere 35 ton.
"Ada pengangkutan ke Daruba sebanyak 100 ton, mencukupi untuk sebulan, namun SPBU di Bere-Bere belum ada penambahan," ujarnya lagi.
Dia menyatakan, SPBU Daruba dinilai cukup, namun biasanya ada kendala cuaca, sehingga kapal terlambat. Sekarang dikirim premium dan solar, yaitu premium 130 kiloliter (kl) dan solar 20 kl.
Sedangkan Bere-bere direncanakan 35 ton BBM jenis premium akan dikirimkan ke sejumlah lokasi di Pulau Morotai.
Andi Arifin berharap masyarakat di Pulau Morotai tidak khawatir atas adanya isu kelangkaan BBM, sebab saat ini sedang dicarikan solusi dan evaluasi.
"Premium dan solar juga sudah dikirim, dan ke depan kalau SPBU sudah dibangun di Pulau Morotai dan beroperasi dengan lancar, maka kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan BBM secara mencukupi bisa terealisasi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017
"Kalau ada SPBU maka satu harga BBM bisa terealisasi di Morotai, karena tidak setiap hari APMS beroperasi, sehingga dikeluhkan masyarakat setempat," kata Sales Executive V Pertamina Ternate Andi Arifin, di Ternate, Minggu.
Dia menjelaskan, saat ini SPBU di Morotai sedang dievaluasi, mengingat pengusaha SPBU saat ini terkendala dengan modal sehingga pengiriman BBM di Morotai sedikit terkendala.
"Memang kami lagi evaluasi karena pengusaha SPBU terkendala modal dan pengusahanya memutar modal yang seharusnya tidak boleh, sehingga ada kendala," kata Andi.
Menurut dia, sedang dicarikan alternatif lain agar suplai BBM segera dibawa, dan rencananya SPBU di Daruba, Pulau Morotai akan dipasok BBM sebanyak 120 ton, serta SPBU di Bere-Bere 35 ton.
"Ada pengangkutan ke Daruba sebanyak 100 ton, mencukupi untuk sebulan, namun SPBU di Bere-Bere belum ada penambahan," ujarnya lagi.
Dia menyatakan, SPBU Daruba dinilai cukup, namun biasanya ada kendala cuaca, sehingga kapal terlambat. Sekarang dikirim premium dan solar, yaitu premium 130 kiloliter (kl) dan solar 20 kl.
Sedangkan Bere-bere direncanakan 35 ton BBM jenis premium akan dikirimkan ke sejumlah lokasi di Pulau Morotai.
Andi Arifin berharap masyarakat di Pulau Morotai tidak khawatir atas adanya isu kelangkaan BBM, sebab saat ini sedang dicarikan solusi dan evaluasi.
"Premium dan solar juga sudah dikirim, dan ke depan kalau SPBU sudah dibangun di Pulau Morotai dan beroperasi dengan lancar, maka kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan BBM secara mencukupi bisa terealisasi," ujarnya.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017