Ambon, 15/8 (Antara) - Duet pemusik yaitu pianis Ary Sutedja dan pemain biola Iskandar Widjaja tampil dalam pertunjukan musik "Ale Rasa Beta Rasa" di Ambon, Senin malam, menyuguhkan belasan "repertoar" klasik karya komponis dari berbagai negara.

Sedikitnya ada 18 repertoar yang dimainkan dalam duet mereka, tidak hanya Indonesia dan Jerman yang merupakan negara asal Ary Sutedja maupun Iskandar Widjaja, tapi juga dari Belgia, Austria, Tiongkok, Rusia dan lainnya.

Repertoar merupakan daftar permainan sandiwara, opera, balet, komposisi musik, lagu, atau peran yang telah dipersiapkan dan dipelajari oleh artis, grup musik, orkestra, atau kelompok sandiwara sebelum mengadakan pertunjukan di depan penonton.

Selain itu, komposisi yang ditampilkan pun milik komponis berbeda era, sebut saja Johann Sebastian Bach, Fritz Kreisler, Pyotr Ilyich Tchaikovsky, Joseph-Hector Fiocco, Fritz Kreisler, Robert Schumann, C'sar Cui, Eug'ne Ysa'e, Li Zili, Camille Saint-Sa'ns, Max Richter, dan Astor Piazzolla.

Sedangkan dari Indonesia, mereka menghadirkan komposisi dari Jaya Suprana, Ismail Marzuki dan Saridjah Niung atau lebih dikenal dengan Ibu Soed.

Iskandar Widjaja tampil mengawali konser duetnya bersama Ary Sutedja, dengan memainkan secara solo komposisi "Partita E Dur" karya Johann Sebastian Bach.

Para penonton seolah terhipnotis dengan penampilannya dan mulai bertepuk tangan di tengah-tengah mengalunnya lagu.

Meski begitu, musisi Jerman berdarah Arab, Ternate, Medan dan Tiongkok tersebut tampak tidak terganggu. Ia sempat tersenyum dan tetap fokus memainkan dawai-dawai biolanya.

Penampilannya kemudian dilanjutkan komposisi gabungan "Fragmen" dan "Tembang Alit" karya Jaya Suprana yang juga dimainkan secara solo oleh Ary Sutedja.

Usai itu, Ary dan Iskandar terus tampil duet dengan membawakan Tempo di Minuetto (Fritz Kreisler), Valse Sentimentale (Pyotr Ilyich Tchaikovsky), Allegro (Joseph-Hector Fiocco), dan berturut-turut tiga komposisi karya Fritz Kreisler lainnya, yakni Liebesleid, Syncopation dan Miniature Viennnese March.

Kolaborasi dua maestro berbeda generasi itu sempat terhenti sekitar dua menit karena Iskandar tampak kegerahan, ia kemudian membuka blazer yang dikenakan dan minum seteguk air.

Mereka lalu melanjutkan penampilannya dengan Romanze (Robert Schumann), Orientale (C'sar Cui), Reve d`enfant (Eug'ne Ysa'e), Harvest Song of the Fisherman (Li Zili), Danse Macabre (Camille Saint-Sa'ns), Spring 2 dan Mercy karya Max Richter, dan Tanti Anni Prima (Astor Piazzolla).

Iskandar kemudian menutup konser dengan memainkan secara solo dua tembang nasional, yakni Indonesia Pusaka karya Ismail Marzuki dan Tanah Airku oleh Ibu Soed.

Tepuk tangan penonton yang bergemuruh di tengah-tengah alunan musik terjadi hampir di setiap penampilan Ary dan Iskandar, meski sedari awal telah diingatkan untuk tidak membuat kebisingan saat musik mengalun.

"Ale Rasa Beta Rasa" merupakan bagian dari rangkaian tur konser Iskandar Widjaja di beberapa kota di Indonesia, dan disponsori oleh JakArt Fondation milik Ary Sutedja.

Untuk penampilannya di Ambon, pertunjukan tersebut secara khusus bekerjasama dengan Amazing Maluku dan Kodam XVI/Pattimura.

Selanjutnya Iskandar dan Ary dijadwalkan akan tampil di Ternate, Maluku Utara. Pertunjukan tersebut juga menjadi pengalaman pertama bagi Iskandar menginjakan kaki di tanah kelahiran ayahnya, almarhum Ivan Hadar.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017