Ambon, 15/8 (Antara Maluku) - Pemain biola berkebangsaan Jerman Iskandar Widjaja mengaku merasa terkejut dengan sikap dan gaya penonton yang hadir di tur konser "Ale Rasa Beta Rasa" bersama pianis Ary Sutedja, di Ambon, Senin malam.

Iskandar yang ditemui usai konsernya mengaku sangat terkejut ketika penonton bertepuk tangan saat ia sedang memainkan musiknya. Hal itu, kata dia, tidak pernah terjadi dalam pertunjukan musik klasik.

"Saya terkejut saat saya memainkan lagunya Bach dan orang-orang mulai bertepuk tangan, dalam sedetik saya agak bingung, tapi sejujurnya saya harus bilang bahwa ini adalah pengalaman yang menyegarkan," ucapnya sambil tertawa.

Ia mengatakan penonton resital di Jerman dan Eropa lainnya sangat kaku dan disiplin, mereka tidak akan membuat kebisingan apapun selama pertunjukan berlangsung.

Musisi maupun dan komponis yang tampil baru bisa mengetahui penampilannya diapreasiasi atau tidak oleh penonton sesudah penampilan mereka berakhir.

Kendati berbeda dengan kebanyakan penonton yang ditemuinya, musisi berdarah Arab, Ternate, Medan dan Tiongkok itu tidak mempersoalkannya, ia bahkan menghargai apa yang telah dilakukan oleh penonton di Ambon.

"Saya menghargai bahwa anda menunjukkan kalau anda menyukai sesuatu secara langsung," ucapnya.

Konser "Ale Rasa Beta Rasa" merupakan bagian dari rangkaian tur konser yang menampilkan duet Iskandar Widjaja dan Ary Sutedja di beberapa kota di Indonesia.

Meski sedari awal sudah diingatkan untuk tidak membuat kebisingan atau bertepuk tangan saat musik dialunkan, penonton yang hadir seperti terpukau, mereka tetap bertepuk tangan bahkan hampir di setiap komposisi yang dibawakan oleh Ary dan Iskandar.

"Saya tahu penonton di Indonesia sangat sulit, ketika mereka tidak suka dengan penampilanmu maka mereka akan mulai makan atau mengirim pesan BBM. Saya tahu betapa sulitnya menjangkau mereka, satu-satunya cara hanya melalui level emosional," ucapnya.

Bicara soal musik, menurut Iskandar, meskipun terbagi dalam banyak genre, baik itu klasik, keroncong, pop dan lainnya, yang membedakan musik hanyalah kualitasnya.

Musik haruslah menyampaikan pesan kepada pendengar, dan untuk bisa mencapainya dengan mudah hanyalah melalui kualitas penampilan yang baik.

"Hanya ada musik yang bagus dan jelek, tidak ada di antaranya. Saya sangat percaya jika kita bisa memberikan kualitas pada penampilan, maka penonton akan dapat menerima pesan itu dengan mudah," ujarnya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017