Ambon, 17/8 (Antara Maluku) - Gubernur Maluku, Said Assagaff memastikan rute lomba balap sepeda internasional Tour De Molvccas (TdM), 18-22 September 2017, tidak akan melewati ruas jalan Sawai - Saleman (SS) yang membelah Taman Nasional (TN) Manusela, di Pulau Seram, Kabupaten Maluku Tengah.

"Ruas jalan SS mengalami kerusakan sangat parah dan sementara diperbaiki oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah IX (Maluku dan Maluku Utara). Kemungkinan hingga pelaksanaan lomba 18 September mendatang belum selesai dikerjakan," kata Gubernur, di Ambon, Kamis.

Dia mengakui, kondisi cuaca terutama hujan yang masih terus berlangsung di sebagian besar wilayah Maluku turut mempengaruhi percepatan pekerjaan perbaikan ruas jalan yang membelah kawasan TN Manusela tersebut.

"Kami berkeinginan para peserta lomba balap sepeda internasional dapat melewati jalur SS sehingga bisa menikmati keindahan panorama alam di TN Manusela, tetapi karena ruas jalannya rusak parah dan belum rampung perbaikannya, maka rutenya akan dialihkan," kata Said.

Kondisi kerusakan ruas jalan tersebut dikhawatirkan akan berdampak terhadap kerusakan sepeda milik para pebalap internasional serta menghambat jalannya lomba.

"Harga sepeda para pebalap mancanegara yang akan mengikuti lomba saja mencapai miliaran rupiah. Kendati masing-masing peserta membawa tenaga mekaniknya sendiri, tetapi dengan ruas jalan yang rusak dan belum selesai diperbaiki akan sangat berisiko bagi mereka," katanya.

Ruas jalan SS yang melewati puncak TN Manusela, termasuk dalam etape II TdM yakni Waipia - Kobisonta (Maluku Tengah) 188,7 KM, di mana rutenya diubah dari Waipia, Kecamatan Ton Nila Serua (TNS) hingga Saleman, kemudian peserta diangkut menggunakan kapal feri menuju Wahai untuk melanjutkan perjalanan hingga ke Kobisonta.

Perubahan rute tersebut, ujar Gubernur telah dikoordinasikan dengan panitia serta event organizer (EO) yang menangani perlombaan maupun Kementerian Pariwisata serta Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI).

Said mengakui, TdM yang untuk pertama kalinya digelar bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersebut menjadi salah satu even penting bagi pebalap internasional untuk mengumpulkan nilai dan mengukur kemampuannya sebelum mengikuti lomba tbertaraf internasional lainnya di Indonesia maupun mancanegara.

Menurut Gubernur, persiapan lomba yang terdaftar resmi di kalender UCI (Union Cycliste Internationale) dengan level 2.2 (menengah) tersebut, saat ini telah rampung 70 persen, termasuk penyiapan akomodasi bagi para peserta baik di kota Ambon, Masohi, ibu kota Maluku Tengah maupun Seram Bagian Timur (SBT).

Dia menegaskan, lomba balap sepeda internasional tersebut akan berdampak besar untuk membantu meningkatkan arus kunjungan wisatawan dan memajukan perkembangan pariwisata Maluku sekaligus menunjang target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia pada tahun 2019.

"Karena itu saya mengimbau masyarakat untuk menjaga stabilitas keamanan yang saat ini sangat kondusif sehingga even ini dapat berjalan lancar dan sukses serta berdampak bagi percepatan pembangunan Maluku serta kesejahteraan masyarakat di Masa mendatang," katanya.

Para peserta lomba Tdm akan menempuh perjalanan sepanjang 751,5 KM terdiri dari etape I rute Piru (SBB) - Masohi (Maluku Tengah) sepanjang 179,7 KM, etape II yakni Waipia-Saleman-Wahai dan Wahai-Kobisonta (Maluku Tengah) 188,7 KM, etape III yakni Bula (SBT) - Wahai (Maluku Tengah) 153,8 KM, etape IV yakni Masohi (Maluku Tengah) - Kairatu (SBB) 142,4 KM dan etapa V mengitari kota Ambon yakni pantai Namalalu- lapangan Merdeka 86,7 KM.

Sejumlah kegiatan akan digelar selama TdM bazaar dan festival musik Molvccas Jazz di lapangan Merdeka pada 18 - 22 September 2017, lomba cipta lagu untuk mencari lagu terbaik sebagai thema song TdM 2017 serta sepeda gembira (cycling for all).

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017