Ambon, 18/8 (Antara Maluku) - Tenda AC akan dijadikan tempat menginap para peserta lomba balap sepeda internasional "Tour de Molvccas (TdM)" di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) pada 18-22 September 2017.

Ketua Harian Panitia TDM lokal, Habiba Saimima dikonfirmasi, Jumat, mengatakan tenda AC milik Kodam XVI/Pattimura disiapkan karena keterbatasan hotel dan penginapan di SBT.

"Keterbasan hotel dan penginapan di SBT itujuga sudah ditinjau maupun dievaluasi Gubernur Maluku, Said Assagaff saat melakukan peninjauan, baik rute maupun sarana dan prasarana lomba TdM di pulau Seram pada 17 - 19 Juli 2017," ucapnya.

Karena itu, setelah Gubernur Said melakukan peninjauan, maka ditindaklanjuti dengan menjalin koordinasi untuk menangani berbagai kekurangan dan ternyata Kodam XVI/Pattimura bersedia membantu tenda AC.

"Kami memang kesulitan soal keterbatasan hotel dan penginapan di SBT yang Bupatinya, Mukti Keliobas sebenarnya telah menyiapkan rumah warga memenuhi persyaratan untuk menerima peserta, baik dalam maupun luar negeri," kata Habiba.

Kadis Pariwisata Maluku itu mengemukakan, hotel dan penginapan di kabupaten Maluku Tengah, kabupaten Seram Bagian Barat (SBT) maupun Kota Ambon sebagai lokasi lomba TdM tidak menjadi masalah.

"Kepastian penyiapan lomba TdM dijadwalkan ditinjau Event Organizer (EO) pada akhir pekan ini," ujarnya.

Disinggung peserta, dia menjelaskan, hingga saat ini sebanyak 150 peserta yang tergabung dalam 20 tim yang 15 berasal dari luar negeri dan lima lainnya dalam negeri.

"150 peserta ini berasal dari 34 negara sehingga strategis untuk mempromosikan pesona wisata Maluku di empat kabupate/kota, termasuk prospesk potensi SDA lainnya," tandas Habiba.

Sebelumnya, Gubernur Maluku, Said Assagaff mengatakan, TdM 2017 sebagai kegiatan olahraga berbasis pariwisata diharapkan dapat menjadi kegiatan strategis untuk mempromosikan pariwisata daerah ini, baik nasional maupun internasional.

"Lomba balap sepeda mempunyai daya pikat tinggi dalam mengangkat wisata karena menciptakan eksposur media yang besar dan dapat mengundang minat untuk mengunjungi tempat-tempat dilalui yang akan melintasi tiga kabupaten dan satu kota di Maluku," katanya.

Gubernur mengatakan, potensi pariwisata Maluku yang bertumpu pada daya tarik alam terutama marine tourism, budaya dan wisata buatan terus ditingkatkan dengan memperkuat daya saing melalui unsur Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas (3A) yang dampaknya akan meningkatkan kunjungan wisatawan.

TdM dicanangkan menjadi kegiatan tahunan pariwisata Maluku yang didukung sekaligus di bawah pengawasan federasi sepeda dunia ( Union Cycliste Internationale - UCI) atau dan Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) dengan mengutus sejumlah commissaire, wasit dan pengawas perlombaan.

Para peserta lomba Tdm akan menempuh perjalanan sepanjang 751,5 KM terdiri dari etape I rute Piru (SBB) - Masohi (Maluku Tengah) sepanjang 179,7 KM, etape II yakni Waipia - Saleman - Wahai dan Wahai - Kobisonta (Maluku Tengah) 188,7 KM, etape III yakni Bula (SBT) - Wahai (Maluku Tengah) 153,8 KM, etape IV yakni Masohi (Maluku Tengah) - Kairatu (SBB) 142,4 KM dan etapa V mengitari kota Ambon yakni pantai Namalalu- lapangan Merdeka 86,7 KM.

Sejumlah kegiatan akan digelar selama TdM bazaar dan festival musik Molvccas Jazz di lapangan Merdeka pada 18 - 22 September 2017, lomba cipta lagu untuk mencari lagu terbaik sebagai thema song TdM 2017 serta sepeda gembira ( cycling for all).

Sebelum lomba di kota Ambon pada 17 Septenber 2017 diselenggarakan sepeda gembira sejauh 40 KM diikuti pejabat setempat, masyarakat Maluku dan para pembalap yang juga merupakan partisipan dari TdM.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017