Banjarmasin, 27/9 (Antara Maluku) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise mengajak masyarakat menghargai kaum perempuan yang telah menjadi agen perubahan melalui partisipasi aktif dalam kegiatan masyarakat.

Hal itu dikatakan menteri saat menjadi pembicara utama dalam Pertemuan Raya I Perempuan dan Cerdas Cermat Al Kitab Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa.

"Saya seringkali mengatakan kepada kaum laki-laki bahwa perempuan merupakan pilar penting dan agen perubahan bagi suatu bangsa. Kontribusi perempuan, baik terhadap masyarakat maupun keluarga harus dihargai," kata Yohana.

Ia juga mengutip ucapan Presiden AS, John F. Kennedy, "Jika kita menyelamatkan satu perempuan, maka dunia akan selamat."

Menurut dia, hal tersebut benar karena perempuanlah yang melahirkan anak-anak generasi penerus bangsa. Beberapa Kepala Negara telah membuat investasi besar-besaran bagi perempuan dan anak, karena mereka telah mempunyai pandangan ke depan tentang masa depan negara mereka.

Hal tersebut terbukti dari anggaran negara mereka yang cukup besar bagi perempuan dan anak.

"Sementara di Indonesia, anggaran bagi perempuan dan anak masih minim," katanya.

Sebelumnya, Ketua Majelis Sinode GKE, Wardinas S. Lidim mengatakan bahwa perempuan di Banjarmasin cukup berperan dalam ranah pengambilan keputusan.

Wardinas juga berharap bahwa acara yang dihadiri oleh Menteri Yohana ini dapat menambah wawasan dan keterampilan bagi kaum perempuan GKE, karena seorang perempuan memiliki tugas yang berat, apalagi jika kaum perempuan tersebut memiliki peran ganda.

Di satu sisi kaum perempuan bekerja untuk membantu suami dalam mencari nafkah, di sisi lain ia harus bertanggung jawab dalam urusan rumah tangga.

Seorang anggota Pengurus GKE Banjarmasin, Atiani juga membenarkan bahwa menjadi seorang perempuan harus bisa berkontribusi dan membaur dengan masyarakat.

Selama ini, kata dia, kaum perempuan GKE telah melaksanakan beberapa kegiatan sosial dengan mengandalkan kemandirian mereka.

"Anggota perempuan GKE telah berbaur dengan masyarakat melalui beberapa kegiatan sosial dan program Pemerintah. Walaupun terkadang terhambat masalah dana, kami tetap berusaha terus bergerak dengan mengandalkan kemandirian kaum perempuan," kata Atiani.

Ia berharap Kementerian PPPA dapat melihat usaha mandiri kaum perempuan GKE.


Bangkit

Menteri Yohana juga mengajak kaum perempuan agar bangkit untuk berkontribusi bagi masyarakat karena mayoritas penduduk perempuan di Indonesia merupakan aset penting bagi pembangunan bangsa.

"Kaum perempuan harus bangkit dan berpartisipasi dalam aspek pembangunan. Minimnya keterlibatan perempuan dalam ranah legislatif dan Pemimpin Daerah membuat saya berharap agar Pemerintah dapat memberikan peluang yang lebih besar kepada perempuan," katanya.

"Kaum perempuan juga dapat berkontribusi melalui program-program atau ide yang bermanfaat sesuai dengan kondisi daerah masing-masing. Kementerian PPPA selalu bersedia mendampingi dan membangun relasi dengan perempuan di suatu organisasi," pungkas Yohana.

Pewarta: Siaran Pers

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017