Ambon, 4/10 (Antara Maluku) - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku, Bambang Hermanto mengungkapkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di daerah ini, pada posisi Agustus 2017, mencapai Rp408 miliar.

"Kebijakan pemerintah terkait KUR tersebut mampu mendorong pengembangan usaha mikro dan kecil bagi 27.340 debitur pengusaha di 11 kabupaten/kota Provinsi Maluku, dengan bunga terendah sebesar 9 persen, melalui empat bank pelaksana KUR yakni BRI, BNI Bank Mandiri dan Bank Artha Graha," kata Bambang, di Ambon, Rabu.

Ia menjelaskan, berdasarkan data yang dihimpun dari bank-bank pelaksana KUR, jumlah debitur KUR pada posisi Agustus 2017 meningkat dibandingkan dengan tahun 2016 tercatat sebanyak 23.817 debitur dengan nominal baki debet penyaluran KUR posisi Desember 2016 sebesar Rp364,43 miliar, meningkat 11,88 persen (ytd) atau sebesar Rp43,30 miliar.

"Pertumbuhan KUR yang cukup signifikan tersebut diimbangi dengan kualitas kredit yang terjaga cukup baik dengan rasio Non Performing Loan (NPL) sebesar 2,30 persen," ujar Bambang.

Menurut dia pertumbuhan tersebut didominasi oleh jenis KUR Mikro Krredit Modal Kerja (KMK) sebesar Rp200,13 miliar dan KUR Ritel KMK sebesar Rp108,40 miliar.

Sedangkan porsi penyaluran terbesar berdasarkan jenis KUR berada pada KUR Mikro sebesar Rp279,69 miliar atau 68,60 persen dari total penyaluran KUR.

"KUR mikro diberikan dengan plafon masimal Rp25 juta sedangkan KUR Ritel diberikan dengan plafon Rp25 juta sampai Rp500 juta. Pencapaian tersebut diharapkan dapat terus berlanjut guna pengembangan ekonomi di Maluku," katanya.

Selain itu, pembiayaan oleh perbankan kepada sektor produktif merupakan motor penggerak utama dalam pembangunan ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi tingkat kemiskinan.

Target plafon penyaluran KUR pada 2016, lanjut Bambang, sebesar Rp413,38 miliar dengan capaian realisasi melebihi target, yakni sebesar Rp598,71 miliar atau 144,83 persen dari rencana awal tahun.

Dengan capaian 2016 yang melebihi target tersebut, pada 2017 target plafon penyaluran KUR ditetapkan sebesar Rp625,57 miliar, meningkat sebesar Rp212,19 miliar dibandingkan tahun 2016.

Pemerintah, kata Bambang, telah menaikkan target penyaluran KUR per tahun dari Rp100 triliun pada 2016 menjadi Rp110 triliun pada 2017.

"Dengan peningkatan target ini, penyaluran KUR di Maluku perlu menjadi perhatian yang serius dari seluruh pihak terutama bank penyalur, pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya, dengan menyediakan data dan informasi calon-calon debitur potensial untuk dibiayai melalui KUR," tandas Bambang.

Pewarta: Rofinus E. Kumpul

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017