Ternate, 12/10 (AntaraMaluku) - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku Utara (Malut) mengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) khususnya kerajinan tenun, salah satu kerajinan yang sangat digemari masyarakat.

Kepala Perwakilan BI Malut, Dwi Tugas Waluyanto di Ternate, Rabu, mengatakan, saat ini tenun merupakan salah satu kerajinan yang sangat diminati masyarakat, sehingga seharusnya produk khas daerah tersebut dikembangkan.

"Kami terus mendorong agar Malut memiliki kain tenun khas. Rencananya, tenun yang akan dikembangkan berasal dari Tidore Kepulauan," katanya.

Menurut Dwi, di Perpustakaan Nasional ada beberapa arsip atau literatur tentang tenun Tidore yang ditemukan di Belanda.

Di Kesultanan Tidore, hampir setiap hari ada yang menggunakan tenun, misalnya Abdi Dalam dan lain sebagainya.

"Saya rasa tenun Tidore lebih tepat untuk dikembangkan, karena sudah memiliki corak motif tersendiri," kata Dwi.

Dwi mengatakan BI Malut akan mengembangkan tenun khas Tidore, dan langkah awalnya memilih beberapa penenun berbakat dan memiliki jiwa seni yang tinggi.

Dari seleksi yang dilakukan terpilih empat orang untuk dikirim ke Jepara agar dapat belajar tenun, mulai dari cara membuat hingga manajemen pengelolaan untuk pemasaran.

Mereka yang belajar diharapkan kembali dan mengajarkan atau memberikan pelatihan kepada masyarakat yang berminat.

"Mereka yang terpilih dalam minggu ini akan diberangkatkan ke Jepara untuk belajar selama satu bulan. Tiga orang dari Tidore, satu dari Ternate," ujarnya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017