Ternate, 9/12 (Antara Maluku) - Dalam rangka peringatan HUT Pertamina ke-60 dan akhir tahun 2017, Pertamina MOR VIII juga melaksanakan Program promo diskon harga pembelian tabung perdana dan refill untuk Bright Gas 5.5kg.

"Promo ini ada di 14 Agen resmi di Wilayah Jayapura, Biak, Merauke, Timika, Sorong, Manokwari, Ambon dan Kota Ternate," kata Kepala Unit Manager Communication dan CSR Pertamina Marketing Operation Region VIII Maluku Papua Eko Kristiawan melalui siaran pers yang diterima Antara, Sabtu.

Menurut dia, Promo menggunakan microsite brightgaspromo.com dan dilaksanakan mulai tanggal 10 desember 2017 mulai pukul 06.00 hingga 18.00 wib dengan harga promo yaitu tabung perdana BG 5.5 kg = 268.000, refill BG 5.5 kg = 59.000 dengan ketentuan 1 tabung hanya untuk 1 identitas konsumen.

Selain itu, promo ini memanfaatkan sarana "home delivery" namun konsumen tetap membayar ongkir waktu pengantaran 11 Desember - 16 Desember 2017 dengan biaya Rp8 ribu/tabung.

Sebelumnya, PT Pertamina Marketing Operation Region VIII (MOR VIII) melalui Branch Marketing Maluku Utara (Malut) melakukan penetrasi pasar BBK untuk jenis Pertalite dan Dexlite guna menekan tingginya harga jual BBM di pelosok Malut.

Sales Executive Retail PT Pertamina Malut, Andi Arifin ketika dihubungi sebelumnya menyatakan, tentunya hampir seluruh wilayah-wilayah yang masih sulit dijangkau oleh SPBU khususnya di Malut dengan menjalankan Program Pertalite Kieraha dengan tujuan membentuk jaringan distribusi yang diharapkan mampu menjangkau kebutuhan BBM masyarakat yang cukup jauh dari SPBU terdekat.

Dia menyatakan, saat ini program tersebut merupakan salah satu cara strategis untuk menekan harga eceran yang cukup tinggi di pelosok-pelosok, karena Provinsi Malut dikenal merupakan wilayah kepulauan sehingga transportasi masyarakat dari satu pulau ke pulau lainnya membutuhkan BBM yang cukup tinggi.

"Kami sering sekali melihat dan mencatat rata-rata harga eceran di wilayah-wilayah yang jauh dari SPBU terdekat seperti wairoro, ibu dan dodinga berkisar 10-15rb per liternya, secara logika kan lebih mahal dari Pertalite yang hanya Rp7.700," ujarnya.

Menurut dia, kenapa Pertamina tidak pasarkan saja Pertalite yang lebih murah dan lebih berkualitas di wilayah tersebut, sehingga pertamina ajak pemda dan badan-badan usaha setempat untuk kerjasama, terlebih saat ini masyarakat sudah cukup senang dan familiar dengan produk Pertalite ini.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017