Ambon, 21/12 (Antaranews Maluku) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon mendorong setiap desa dan kelurahan untuk mengembangkan budaya gotong royong.

"Kita ketahui bersama budaya gotong royong merupakan ciri khas bangsa Indonesia sejak dahulu, tetapi akhir-akhir ini mulai terkikis seiring perkembangan dan pengaruh budaya luar yang merambah masuk di daerah ini. Karena itu kita mendorong pemerintah desa atau kelurahan untuk mengembangakan inovasi dan budaya gotong royong," kata Asisten I Pemkot Ambon, Angganoto Ura saat mencanangkan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) tahun 2017, di Ambon, Kamis.

Masyarakat Maluku khususnya kota Ambon sejak dahulu telah mengenal prinsip gotong royong melalui budaya masohi, badati, maaren dan maano dalam membangun desa atau negeri yang merupakan pranata sosial dan menjadi kebanggaan seluruh rakyat di daerah ini.

"Partisipasi masyarakat untuk membangun Maluku sekarang dan akan datang hendaknya terus dilandasi dengan semangat kegotongroyongan," ujarnya.

Angganoto mengatakan, BBGRM ke-XIV Thaun 2017 merupakan pertemuan yang penting antara Pemkot dengan desa kelurahan, dalam rangka melaksanakan evaluasi perkembangan di masa lalu dan saat ini,serta pentingnya mempertahankan dan mengembangkan budaya gotong royong sebagai budaya bangsa.

Tugas pemerintah desa atau kelurahan untuk menyelenggarakan pemerintahan yang disertai dengan hak, wewenang dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat berdasarkan hak asal usul.

Selain itu, Pemkot dalam melaksanakan urusan pemerintah yang menjadi kewenangannya dan untuk memberikan pelayanan serta pemberdayaan masyarakat desa atau kelurahan, dengan menggunakan sumber-sumber daya yang ada secara inovatif dengan mengembangkan budaya gotong royong.

BBGRM juga bertujuan untuk meningkatkan perkembangan desa atau kelurahan yang diwujudkan dengan efektivitas penyelenggaraan dan kualitas tata kelola pemerintah.

BBGRM bertujuan untuk mempercepat proses keseimbangan pembangunan antara perkotaan dan perdesaan. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya sangat membutuhkan dukungan dan partisipasi dari seluruh komponen masyarakat.

"Kita berharap program BBGRM ini benar-benar merupakan program pembangunan yang berasal dari rakyat dan untuk rakyat," katanya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2017