Ambon, 2/1 (Antaranews Maluku) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat inflasi di Kota Ambon pada Desember 2017 sebesar 0,34 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 125,79.

"Inflasi terjadi pada enam kelompok pengeluaran, dan yang tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 1,18 persen, dan inflasi terendah terjadi pada kelompok kesehatan 0,02 persen," kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Dumangar Hutauruk, di Ambon, Selasa.

Rinciannya, kelompok bahan makanan sebesar 1,18 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,08 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,07 persen, kelompok kesehatan 0,02 persen, kelompok pendidikan rekreasi dan olahraga 0,10 persen, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,19 persen, sedangkan deflasi terjadi pada kelompok sandang sebesar 0,14 persen.

"Inflasi tahun kalender Kota Ambon di bulan Desember 2017 sebesar -0,05 persen, sama dengan inflasi dari tahun ke tahun (Desember 2017 terhadap Desember 2016) sebesar -0,05 persen," katanya.

Komoditas yang dominan menyumbang inflasi di Kota Ambon adalah ikan layang, ikan selar, ikan cakalang asap, telur ayam ras dan cabai rawit.

Sedangkan komoditas yang menyumbang terjadinya deflasi yakni tomat sayur, ikan cakalang, cabai merah, emas perhiasan, dan bayam.

Dumangar mengatakan, dari 82 kota IHK di Indonesia tercatat semua kota mengalami inflasi.

"Inflasi tertinggi terjadi di Kota Jayapura sebesar 2,28 persen, dengan IHK 131,75 dan inflasi terendah terjadi di Kota Sorong sebesar 0,18 persen dengan IHK sebesar 128,53," ujarnya.

Kalau dari 82 kota IHK di Indonesia maka Kota Ambon pada Desember 2017 menduduki peringkat 78, sedangkan inflasi bulanan Kota Ambon menduduki peringkat 77, inflasi tahun kelender Kota Ambon menduduki peringkat 82, serta inflasi dari tahun ke tahun Kota Ambon menduduki peringkat 82.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018