Ternate, 17/1 (Antaranews Maluku) - Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, akan mengembangkan daerah itu menjadi sentra produksi jagung di Malut dengan memanfaatkan potensi lahan yang ada di setiap kecamatan.

"Pemkab sudah memprogramkan pengembangan jagung di Halmahera Utara seluas 14.300 hektare, yang sudah dimulai tahun 2017 dan diharapkan dapat terealisasi seluruhnya pada 2018,"kata Kepala Dinas Pertanian Halmahera Utara Valentino L ketika dihubungi dari Ternate, Rabu.

Untuk merealisasikan program tersebut, Pemkab Halmahera Utara terus melakukan berbagai terobosan, seperti memberikan bantuan benih unggul dan sarana pertanian kepada para petani, serta membangun berbagai infrastruktur yang dibutuhkan, di antaranya irigasi dan jalan usaha tani.

Selain itu, kata Valentino, Pemkab Halmahera Utara menyiapkan pemasaran produksi jagung petani melalui kerja sama dengan dua perusahaan di Pulau Jawa, yang siap membeli produksi jagung petani sesuai harga patokan pemerintah.

Petani di Halmahera Utara cukup antusias mengembangkan jagung, karena selain mendapat dukungan penuh dari pemkab setempat, juga mereka menikmati hasil yang sangat baik yakni sekitar 7 ton per hektare atau senilai Rp21 juta dengan asumsi harganya Rp3.000 per kg.

Valentino menambahkan, Pemkab Halmahera Utara juga terus mendorong pengembangan padi sawah di daerah itu, untuk mengurangi ketergantungan daerah itu terhadap beras dari daerah lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.

Salah satu wilayah di Halmahera Utara yang menjadi pusat pengembangan padi sawah adalah Kecamatan Kao Barat, yang pada pekan lalu melakukan panen raya seluas 90 hektare dengan produktivitas 7 ton per hektare.

Ia menambahkan, untuk menyukseskan program pengembangan jagung dan padi sawah di Halmahera Utara, pemkab setempat menjalin kerja sama dengan jajaran TNI, khususnya para Babinsa mulai dari pengolahan lahan, pemeliharaan sampai pada penanganan panen.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018