Ambon, 8/2 (Antaranews Maluku) - Transaksi emas di pinggir jalan yang dilakukan para pedagang di kawasan pertokoan Ambon Plaza (Amplaz) maupun Tanah Tinggi, depan kantor Pegadaian Cabang Ambon masih sepi.

"Belum ramai Abang, masih sepi, kecuali menjelang hari-hari keagamaan seperti menjelang bulan puasa maupun idul fitri," kata Udin, pedagang emas di emperan toko Pelangi, Jalan Latuharhari.

Ia mengaku sejak pagi belum ada warga masyarakat yang melakukan transaksi baik membeli maupun menjual.

"Tiga hari belakangan saya hanya menjual empat gram emas dalam bentuk cincin, tapi hari ini belum ada transaksi," katanya.

Menurut dia, masa liburan sekolah sudah lewat sehingga masyarakat tidak memerlukan dana mendadak, walaupun ada saja orang tua yang datang menjual emas perhiasan untuk mendapatkan uang tunai agar bisa membantu anak melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi di luar daerah.

Udin selain melakukan jual beli emas juga mengadakan pekerjaan solder emas yang rusak. Biaya solder satu titik Rp20.000, tergantung tingkat kerusakan.

"Jadi kalau ada kerusakan yang berlebihan kita harus sepakat dulu sebelum dilakukan solder, sebab kalau rusaknya banyak harus ada penambahan emas juga, itu berarti bayarannya berkisar antara Rp25.000 hingga Rp30.000 /titik," katanya.

Harga emas sejak beberapa bulan belakangan ini Rp580.000/gram.

Udin mengatakan, emas yang dibelinya dari masyarakat juga tergantung dari tingkat kerusakan.

"Kalau banyak yang putus atau emasnya sudah lama berarti harganya Rp360.000 hingga Rp390.000/gram. Kelihatan masih bagus Rp400.000/gram," katanya.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018