Ternate, 20/2 (Antaranews Maluku) - Masyarakat Pulau Rao, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut) meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat memenuhi janji untuk mengoperasikan kapal feri pada rute Pulau Rao - Pulau Morotai.

"Masyarakat Pulau Rao mengharapkan pengoperasian kapal feri itu segera direalisasikan untuk mendukung kelancaran mobilitas masyarakat dari Pulau Rao ke Daruba, ibu kota Kabupaten Pulau Morotai atau sebaliknya,"kata salah seorang tokoh masyarakat Pulau Rao, Antoni di Ternate, Selasa.

Transportasi yang selama ini digunakan masyarakat Pulau Rao ke Daruba atau sebaliknya adalah kapal tradisional, yang kapasitasnya sangat terbatas sehingga menyulitkan masyarakat jika mengangkut barang dalam jumlah banyak.

Menurut dia, pada musim keras ombak kapal tradisional itu sering tidak bisa berlayar, sehingga mengakibatkan lonjakan harga kebutuhan pokok di Pulau Rao, karena terhambatnya pasokan ketubuhan pokok dari Daruba.

Tidak adanya sarana transportasi yang memadai dari dan ke Pulau Rao, juga mengakibatkan banyak pelaku usaha yang semula tertarik mengembangkan usaha di Pulau itu, khususnya disektor perikanan terpaksa mengurunkan niatnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Pulau Morotai, Joni K mengatakan Pemkab sangat serius mengupayakan pengoperasian kapal feri untuk melayani transportasi laut dari dan ke Pulau Rao, bahkan telah mengusulkannya ke Kementerian Perhubungan.

Tim dari Kementerian Perhubungan sudah pula turun melakukan survei, namun sepertinya masih ada sejumlah kendala untuk merealisasikannya dalam waktu dekat, di antaranya di Pulau Rao belum ada dermaga untuk tempat bersandarnya kapal feri.

"Pemkab merencanakan kapal feri yang akan melayani Pulau Rao, selain akan menghubungkan pulau itu dengan Pulau Morotai, juga dengan Tobelo, ibu kota Kabupaten Halmahera Utara, sehingga akan memudahkan pula masyarakat Pulau Rao yang akan ke daratan Halmahera,"katanya menambahkan.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018