Ternate, 25/2 (Antaranews.Maluku) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut) akan mengupayakan pembangunan pasar rempah di Ternate didanai Kementerian Perdagangan (kemendag), baik melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun Dana Tugas Perbantuan (DTP).

"Dana untuk pembangunan pasar rempah tersebut sekitar Rp12 miliar dan sudah diusulkan ke Kemendag sejak 2017 dan diharapkan dapat dialokasikan pada 2018 ini," kata Kepala Dinas Penindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Ternate, Nuriyadin A Rahman di Ternate, Minggu.

Hasil koordinasi dengan pihak Kemendag di Jakarta, dari usulan dana pembangunan pasar rempah sebesar Rp12 miliar tersebut, yang diakomodasi hanya Rp6 miliar karena banyaknya kabupaten/kota di Indonesia yang juga mengusulkan dana untuk pembangunan pasar, sementara dana sangat terbatas.

Tetapi kepastian apakah dana Rp6 miliar tersebut akan dialokasikan pada 2018 ini, menurut dia, belum diketahui karena sejauh ini pihak Kemendag belum menginformasikannya, untuk itu Pemkot akan mengkordinasikannya kembali ke Kemendag.

Pasar Rempah yang akan dibangun di Kota Baru, Kecamatan Kota Ternate Selatan itu, kalau sudah dibangun akan menjadi pusat perdagangan rempah, seperti pala dan cengkih, baik yang dihasilkan petani di Ternate maupun dari kabupaten/kota lainnya di Malut.

Menyinggung kelanjutan pembangunan pasar wisata di kawasan objek wisata Danau Tolire, yang pada pembangunan tahap pertama dianggarkan dari DAK Kemendag tahun 2017 sebesar Rp1,3 miliar, Nuriyadin A Rahman mengatakan kelanjutannya pembangunan tidak lagi dianggarkan dari DAK.

Oleh karena itu, Disperindag akan mengupayakan anggaran pembangunan lanjutan pasar wisata tersebut dari APBD Ternate, namun nanti pada APBD perubahan, karena pada APBD induk belum diakomodir.

"Kelanjutan pembangunan pasar wisata tersebut, membutuhkan anggaran sekitar Rp900 juta, di antaranya untuk pembangunan gedung bagi penjual kuliner khas Ternate dan penataan lingkungan sekitarnya,"ujarnya.

Di pasar wisata yang merupakan pasar wisata pertama di Malut tersebut, yang sudah dibangun baru gedung untuk penjual industri kerajinan, sehingga rencana untuk mengoperasikannya pada awal 2018 ini belum bisa diwujudkan.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018