Ambon, 25/2 (Antaranews Maluku) - Banyaknya korban kekerasan terhadap anak dan perempuan di daerah sangat membutuhkan pendampingan dari Dinas pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk menghilangkan trauma.

"Kami minta perhatian serius Dinas P3A provinsi untuk lebih memberikan perlindungan dan pencegahan serta rehabilitasi," kata Ketua Komisi D DPRD Maluku, Saadyah Uluputty di Ambon, Minggu.

Menurut dia, banyak terjadi kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Maluku yang cukup tinggi sehingga perlu mendapatkan perhatian serius pemerintah daerah pada masing-masing wilayah baik pemprov maupun pemerintah kabupaten dan kota.

Berdasarkan data yang ada, banyak korban kekerasan di daerah perbatasan dan pedesaan juga belum mendapat perhatian serius pemda dalam hal ini Dinas P3A.

"Seharusnya para korban mendapatkan pendampingan guna memulihkan kondisi traumatik mereka yang dialami baik tindakan kekerasan seksual maupun Kekerasan Dalam Rumah Tangga oleh tim yang dikirim langsung oleh pihak dinas," ujarnya.

Untuk itu dinas P3A harus bisa melakukan upaya pencegahan, pemulihan, rehabilitasi atau pun pengobatan terhadap para korban kekerasan anak maupun KDRT.

"Tugas dinas bukan hanya melakukan pendampingan saja tetapi harus ada kebijakan membuat program keserasian guna meningkatkan kualitas anak dan perempuan," ujarnya.

Pihak dinas harus memberikan bimbingan dan pelatihan dalam memberdayakan kemampuan untuk berusaha agar mampu mandiri dari sisi ekonomi atau pun rumah tangga.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018