Tual, 28/2 (Antaranews Maluku) - Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tual yang berlokasi di Dumar bakal dijadikan kawasan industri terpadu perikanan dengan berdirinya sejumlah cold storage milik BUMN maupun sejumlah pihak sawasta, dan beroperasinya kapal-kapal ikan.

"Sejumlah cold storage milik BUMN maupun swasta murni, akan dibangun di kawasan PPN Dumar", kata Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Tual, Silvinus Jaftoran di Tual, Rabu.

Ia menjelaskan, kawasan PPN Tual yang berlokasi di Dumar memiliki luas 16 hektare, dimana 6 hektare telah dibangun perkantoran, perumahan pelabuhan, dan fasilitas pendukung lainnya.

Kawasan industri terpadu tersebut akan berada di 10 hektare kawasan PPN Tual, satu hektarenya kini telah didirikan cold storage dengan kapasitas 200 ton, yang merupakan bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk Pemkot Tual, dan saat ini dikelola oleh salah satu koperasi di Tual.

Sementara itu, Cold Storage milik Perum Perindo akan dibangun di atas tanah seluas 2 hektare, dan Cold Storage milik swasta murni akan dibangun diatas tanah seluas 3 hektare.

"Saat ini untuk pembangunannya masih dalam proses perizinan penggunaan lahan di Pusat," kata Silvinus.

Ia menambahkan, di atas tanah seluas 1 hektare dalam waktu dekat akan dibangun Cold Storage milik pihak swasta, dimana ijin penggunaan lahan telah dikantongi.

Diakui Silvinus, hingga kini beberapa pihak swasta lainnya telah menghubungi dirinya untuk dapat mengisi kawasan PPN Dumar tersebut, dan hal ini menunjukkan perkembangan industri perikanan di Tual perlahan akan berkembang.

Pihak swasta maupun BUMN (Perum Perindo) telah beberapa kali melakukan survei di PPN ini dengan kehadiran kapalnya bersandar di PPN Dumar, bahkan mencoba membongkar hasil tangkapan ikan.

"Selain ijin penggunaan lahan PPN Dumar untuk Cold Storage, proses perijinan untuk beroperasinya kapal-kapal milik swasta maupun BUMN saat ini juga sementara diurus, dan kami pihak PPN mendukung penuh pengurusan ijin beroperasinya kapal-kapal tersebut, sehingga dapat dipermudah," katanya.

Menurut Silvinus, kapal-kapal milik swasta maupun BUMN itu sendiri sebagian besar bertipe 50 GT ke atas dan jelas-jelas bukan kapal asing, dan telah didorong pengurusan dokumen sejak tahun kemarin.

"Pembangunan kawasan industri terpadu ini disambut positif oleh Pemerintah Kota Tual, dimana banyak membawa dampak positif bagi masyarakat Kota Tual dari sisi ekonomi maupun lapangan kerja," katanya.

Pewarta: Siprianus Yanyaan

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018