Ambon, 13/3 (Antaranews Maluku) - Perpustakaan Nasional mengirimkan tim mengunjungi Kota Ambon dalam rangka dokumentasi testimoni peranan Jusuf Kalla (JK) dalam mewujudkan perdamaian di Maluku terkait konflik sosial tahun 1999.

Karo Hukum dan Perencanaan Perpusnas, Djoko Santoso di Ambon, Selasa mengatakan, telah bersilaturahmi dengan Sekda Maluku, Hamin Bin Thahir pada 12 Maret 2018 dalam rangka menyampaikan tujuan kegiatan tersebut.

Sebelumnya, tim Perpunas telah melakukan kegiatan serupa di Poso dan Aceh.

Tim Perpunas selama di Kota Ambon akan berdialog dengan sejumlah tokoh yang terlibat dalam perjanjian Malino II guna mendokumentasikan peranan Wapres saat proses perdamaian tersebut, termasuk di Poso maupun Aceh.

Pastinya, bertemu dengan Ketua MUI Maluku, Majelis Pekerja Harian (MPH) Sinode Gereja Protestan Maluku(GPM) dan Uskup Diosis Amboina.

"Kita tidak melihat konflik. Namun, hanya mengambil data terkait peranan JK agar ada dokumentasi di istana Wapres," ujar Djoko.

Karena itu, perlu menggali dari para saksi, terutama yang terlibat proses perdamaian terkait testimoninya.

"Testimoni dari berbagai pihak terlibat proses perdamaian akan dipaparkan saat Rakornas Perpustakaan pada akhir Maret 2018," kata Djoko.

Rakornas telah diprogramkan peluncuran perpustakaan digital namanya JK Cinta Damai.

"Aplikasinya bisa diakses oleh perangkat mobile smartphone dengan di Satwapres dilengkapi perpustakaan secara fisik," tandas Djoko.

Sedangkan, Karo Umum Sekretariat Wapres, Anshary Maulana mengemukakan, testimoni secara dokumentasi dilakukan dalam bentuk hard copy maupun digital.

Format digital karena generasi milenial saat ini sekitar 42 persen lebih suka berteman dengan gadget.

"Perpustakaan digital yang bisa diakses melalui gadget menjadi target literasi untuk perdamaian. Jadi, anak - anak muda diajar mengenai keberagaman perbedaan dan bagaimana mengatasi konflik di wilayah - wilayah yang sangat beragaman," tegas Anshary.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018