Namrole, Maluku, 15/3 (Antaranews Maluku) - Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Maluku mendorong Pemerintah Kabupaten Buru Selatan untuk membangun satu Unit Transfusi Darah (UTD), agar bisa digunakan untuk menampung stok darah bagi masyarakat setempat.

"Saya sudah pernah menyampaikan ini sebelumnya kepada bapak wakil bupati untuk kalau bisa di Buru Selatan bisa dibangun satu UTD, karena kebutuhan darah sangat krusial dan tinggi," kata Wakil Ketua PMI Provinsi Maluku John Ruhulessin di Namrole, Rabu.

Ia mengatakan letak geografis yang berpulau-pulau dan sebaran penduduk lebih banyak di pulau-pulau kecil, rentang kendali antar pulau di Maluku terbilang cukup sulit, bukan hanya karena faktor transportasi, tetapi juga pertimbangan perubahan cuaca.

Sedangkan saat ini UTD yang dimiliki oleh Provinsi Maluku hanya satu dan terletak di Kota Ambon, hal ini akan sangat menyulitkan bagi daerah lainnya, jika sewaktu-waktu membutuhkan stok darah dalam jumlah yang banyak.

Karena itu, diharapkan setiap kabupaten/kota di Maluku bisa memiliki UTDnya masing-masing, sehingga bisa menyuplai darah yang sewaktu-waktu dibutuhkan oleh masyarakat setempat.

"Apa yang saya dorong ke Buru Selatan, saya berharap dalam waktu dekat bisa tercapai, UTD dengan peralatan yang maksimal untuk menampung darah. Ini strategis untuk masyarakat," ucapnya.

Selain Buru Selatan, kata John lagi, pihaknya juga sudah mendorong pembangunan UTD di Kabupten Maluku Tenggara dan ditanggapi positif. UTD di sana dijadwalkan mulai dioperasikan pada tahun ini.

"Kta telah mendorong agar kabupaten/kota juga pro aktif terhadap kebutuhan darah. Kita memang tekendala dengan keterbatasan, tapi saya rasa ini harus menjadi agenda besar, UTD sangat kita butuhkan, bagaimana kita bisa melayani kebutuhan darah tanpa darah yang bersih dan baik, itu butuh peralatan," ujarnya.

Menanggapi itu, Wakil Bupati Buru Selatan Ayub Seleky yang juga Ketua PMI setempat mengatakan pihaknya tengah berupaya untuk membangun satu UTD melalui program pemerintah, karena PMI sendiri tidak memiliki anggaran yang cukup.

Konsep pembangunan UTD, kata dia, juga sudah direspon oleh Dinas Kesehatan setempat. Direncanakan dalam beberapa tahun mendatang UTD sudah mulai dibangun secara bertahap.

"Gagasan itu telah kami sampaikan kepada pihak pemerintah daerah, kebetulan saya sendiri adalah wakil bupati. Tentunya akan bertahap karena kita baru selesai membangun rumah sakit, tahun ini resmi digunakan," tandasnya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018