Ternate, 22/3 (Antaranews Maluku) - Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Mobile Power Plant (PLTG/MG MPP) berkapasitas 30 MW di Ternate, Maluku Utara (Malut) resmi beroperasi dan memenuhi pasokan listrik ke sistem Ternate-Tidore.

"Pembangkit ini merupakan salah satu program 35.000 MW dan pembangkit ini memiliki empat unit mesin, masing-masing berkapasitas 9,7 MW dan unit terakhir telah memperoleh Sertifikat Laik Operasi (SLO) pada Februari 2018, sedangkan tiga unit lainnya telah memperoleh SLO pada Desember 2017, " kata Kepala Satuan Komunikasi Korporat I Made Suprateka di Ternate, Rabu.

Dia mengatakan, pembangkit MPP dengan mesin gas ini merupakan jenis pembangkit yang pembangunannya tergolong cepat karena hanya membutuhkan waktu pembangunan 6-7 bulan saja.

Bahkan, untuk PLTMG Ternate ini konstruksinya rampung di Oktober 2017 setelah kontrak efektif berlaku pada April 2017, dimana melalui proses konstruksi pembangkit selesai, tahapan selanjutnya dari pembangunan pembangkit adalah menguji beban sebelum dinyatakan layak beroperasi.

Setelah itu baru bisa peroleh SLO dan unit keempat ini yang terakhir dapat (SLO) pada Februari lalu, karena PLTMG ini menggunakan bahan bakar duel fuel, yakni dapat menggunakan LNG (Liquid Natural Gas) dan BBM (Bahan Bakar Minyak).

Sehingga, dengan adanya pembangkit ini merupakan upaya untuk mendukung pemerataan akses listrik khususnya di wilayah Indonesia Timur.

"Saat ini, beban puncak Sistem Ternate Tidore sebesar 32,49 MW, sedangkan daya mampunya sebesar 59,3 MW dan hal ini berarti terdapat cadangan daya sebesar 45 persen untuk Sistem Ternate Tidore," katanya.

Oleh karena itu, dengan adanya program 35.000 MW yang dikerjakan pemerintah adalah upaya menopang dan mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi secara nasional, seperti mendorong munculnya pusat-pusat industri baru.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018