Ternate, 30/3 (Antaranews Maluku) - Batik Khas Ternate, Maluku Utara (Malut), yang dikenal dengan nama batik Tubo semakin diminati masyarakat, tidak saja di wilayah Malut, tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan luar negeri.

Direktur Batik Tubo, Kustalany Syakir di Ternate, Jumat, mengatakan, indikator bahwa batik yang motifnya mengangkat kearifan lokal seperti rempah-rempah itu, terlihat dari omzet penjualan yang mencapai Rp50 juta per bulan.

Bahkan, ketika batik Tubo dipakai peserta dari Malut mengikuti Liga Dangdut Indonesia dan Putri Indonesia di Jakarta, permintaan dari berbagai kalangan terus berdatangan, sehingga omzet penjualannya meningkat hingga 10 persen.

Kustalany mengatakan, batik tubo di Ternate selama ini dipasarkan pada tiga outlet yang tersebar di Kota Ternate yakni di rumah oleh-oleh Kalumpang, Grand Daffam Hotel dan rumah oleh-oleh Al-Munawwar.

Bahkan, pihaknya gencar melakukan promosi batik tubo ke berbagai kalangan dan wisatawan yang akan menikmati panorama Ternate.

"Memang, peminat batik tubo banyak dari warga yang datang ke Ternate, bahkan ada wisatawan mancanegara kalau ke Ternate pasti mencari batik tubo dengan memiliki khas tersendiri," ujarnya.

Dia mengakui, saat ini pihaknya tengah melibatkan 32 peserta dari semua kalangan mulai usia 4-27 tahun ikut kompetisi fashion batik nasional dan terjadi peningkatan penjualan dimana omzet 10 persen, karena momentum jadi barometer dan tolak ukur yang bisa dilihat semua kalangan.

Sementara itu, Kadis Disperindag Kota Ternate, Nuryadin Rahman ketika dikonfirmasi menyatakan, bangga dengan prestasi anak-anak Ternate yang promosikan daerah ini melalui batik tubo di berbagai iven nasional hingga internasional.

"Untuk harga batik tubo cukup terjangkau yakni mulai dari Rp100 ribu per potong hingga Rp2 juta per potong yang dari segi kualitas kain maupun kekhasan motif tidak kalah jika dibandingkan dengan produksi batik dari daerah lainnya di Indonesia," katanya.

Bahkan, promosikan batik tubo di iven nasional Liga Dangdut Nusantara dan pemilihan putri Indonesia, tingkatkan penjualan batik hingga 10 persen.

Nuryadin Rahman mengakui, animo untuk mendapatkan batik sangat tinggi dan diminati para desainer nasional, pelaku UKM harus tingkatkan kualitas agar tidak kehilangan pasar, bahkan, karakter dan ciri khas batik tubo sangat berbeda dengan daerah lainnya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018