Ambon, 1/4 (Antaranews Maluku) - Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Ambon menggelar turnamen sepak bola usia dini, under 17 (U-17) memperebutkan piala bergilir Herman Pieters Cup, Sabtu.

Digelar di stadion sepak bola Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX Ambon, turnamen terbuka yang dijadwalkan berlangsung hingga 21 April 2018 itu diikuti kurang dari 16 klub sepak bola di Maluku.

Beberapa klub yang telah menerbitkan pemain-pemain andal di tingkat nasional, seperti Persenal Tulehu, Ambon United dan lainnya, termasuk dari Pusat Pembinaan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Maluku juga menurunkan timnya.

Di tengah minimnya kejuaraan yang hanya difokuskan pada atlet-atlet remaja, turnamen Herman Pieters Cup U-17 yang baru pertama kalinya dihelat oleh KNPI Kota Ambon itu seperti membawa angin segar bagi persepakbolaan di Maluku.

Hal ini juga diakui oleh Sekretaris Kota Ambon (Sekot) AG. Latuheru saat membuka pertandingan. Dikatakannya, turnamen sepak bola yang melibatkan atlet remaja yang masih berstatus pelajar sangatlah jarang digelar di Maluku.

Padahal dari segi usia, mereka sangatlah potensial untuk menjadi atlet-atlet berprestasi yang dapat di hanya di tingkat lokal tapi juga nasional.

"Banyak pemain-pemain muda, masih berstatus pelajar yang dibina tapi mereka tidak tahu akan menyalurkan bakatnya ke mana, karena kita sendiri masih kurang dalam kejuaraan, terutama yang khusus berusia di bawah 17 tahun," katanya.

Ia berharap kejuaraan Herman Pieters Cup U-17 berlangsung aman hingga selesai, karena dalam setahun terakhir beberapa turnamen sepak bola di Ambon selalu berlangsung ricuh, sehingga pertandingan terpaksa dihentikan.

"Saya berharap pertandingan ini berlangsung dengan baik, tidak ada keributan seperti yang sudah-sudah, kita membuka pertandingan dan menutupnya juga dengan baik, karena ini juga untuk kita semua," ujar Latuheru.

Tak jauh berbeda dengan Sekot Ambon AG. Latuheru, Ketua DPD KNPI Kota Ambon A. Ilham Sipahutar mengatakan kejuaraan sepak bola untuk U-17 di Maluku tidak begitu populer. Hal ini terlihat dari tidak adanya sponsor dalam turnamen Herman Pieters Cup.

"Tidak ada yang mau bermain di U-17 alasannya kurang komersial karena U-17 adalah usia prestasi di Sekolah Sepak Bola (SSB). Hampir semua klub juga kurang mau bermain pembinaan di U-17 karena jaraknya jauh sekali ke U-19 dan U-23," kata Ilham.

Kendati dinilai kurang komersil, Ilham tetap menaruh harapan besar pada turnamen yang digagas oleh pihaknya.

Ia berharap Herman Pieters Cup bisa menjadi motor penggerak bagi atlet-atlet berstatus pelajar untuk berprestasi, sebab banyak atlet usia dini yang mengeluh telah berlatih tapi jarang ada turnamen bagi mereka.

Selain itu, kejuaran tersebut juga diharapkan bisa menumbuhkan klub sepak bola profesional di daerah, karena selama ini Maluku telah menyumbangkan banyak atlet di kancah nasional, tapi belum ada klub yang bermain di liga nasional.

"Kita menggagas U-17 karena harapannya setelah dari turnamen ini mereka bisa dilirik oleh klub-klub profesional untuk bermain di liga tiga. Jika setiap tahun KNPI berkontribusi satu turnamen saja, dan tentunya didukung juga oleh organisasi lain, maka sepak bola akan terus hidup," ucapnya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018