Ternate, 4/4 (Antaranews Maluku) - Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara (Malut) mencatat, pada Maret 2018, Nilai Tukar Petani (NTP) provinsi ini sebesar 100,58 atau mengalami kenaikan 0,62 persen bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Februari 2018) yang sebesar 99,96

"Dari 10 Provinsi di Kawasan Timur Indonesia, NTP Maret 2018 terhadap Februari 2018 terjadi kenaikan NTP di enam provinsi, dimana kenaikan NTP terbesar terjadi di Sulawesi Barat sebesar 1,81 persen. Sementara empat provinsi lainnya yaitu Provinsi Gorontalo, Maluku, Papua Barat dan Papua mengalami penurunan masing ? masing sebesar 0,80 persen, 0,47 persen, 0,22 persen dan 0,16 persen," kata Kepala BPS Malut, Misfaruddin di Ternate,Selasa.

Sedangkan, kalau secara nasional NTP mengalami penurunan dari Februari 2018 ke Maret 2018 yaitu dari 102,33 menjadi 101,94 atau turun sebesar 0,39 persen.

Dia mengatakan, pada Maret 2018, Provinsi Malut mengalami inflasi perdesaan sebesar 0,20 persen yang disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga pada enam kelompok pengeluara.

Dimana, untuk Inflasi Perdesaan Nasional pada bulan Maret 2018 sebesar 0,12 persen yang disebabkan oleh kenaikan indeks harga pada enam kelompok pengeluaran dengan Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Maluku Utara Maret 2018 sebesar 111,97 atau naik 0,66 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya (Februari 2018) yang sebesar 111,24.

Selain itu, NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi, karena semakin tinggi dan NTP secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.

Dia menambahkan, berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan pada tujuh kabupaten di Provinsi Maluku Utara Bulan Maret 2018, NTP Provinsi Maluku Utara meningkat 0,62 persen dibandingkan NTP Februari 2018, yaitu dari 99,96 menjadi 100,58.

Sebab, dengan adanya peningkatan NTP pada Maret 2018 karena indeks harga hasil produksi pertanian (It) mengalami kenaikan sebesar 0,82 persen, kenaikan tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan kenaikan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun untuk keperluan produksi pertanian (Ib) yang mengalami kenaikan sebesar 0,20 persen.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018