Ambon, 7/4 (Antaranews Maluku) - Pemadaman listrik di sejumlah kawasan di kota Ambon diakibatkan pemeliharaan peralatan gardu induk sistem 70 KV di Passo.
"Kami menyampaikan permohonan maaf atas pemadaman listrik pada sebagian sistem kelistrikan di kota Ambon hari Sabtu (7/4) sejak pukul 07.00 -13.00 WIT," kata Deputi Manager Hukum dan Humas PT PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Ramli Malawat, Sabtu.
Ia mengatakan, pemeliharaan peralatan gardu induk sitem 70 KV di Passo harus dilakukan, mengingat tingkat kondisi peralatan sangat kotor dan berlumut.
Kondisi peralatan tersebut dapat menimbulkan percikan api yang cukup tinggi dan dapat mengakibatkan gangguan sistem kelistrikan.
"Kondisi tersebut dinilai perlu untuk dilakukan pemeliharaan yang berpedoman pada SOP pemeliharaan," katanya.
Ramli mengakui pemeliharaan peralatan dilakukan berkisar 37,4 MW di sejumlah kawasan yang telah ditetapkan, dari beban puncak siang 49 MW.
"Sebelum melakukan pemadaman kita telah melakukan pemberitahuan kepada masyarakat melalui media cetak dan elektronik, selain itu kita juga telah menyurati instansi pemerintahan maupun swasta, untuk mengantisipasi pemadaman yang terjadi," ujarnya.
Ditambahkannya, peningkatan kehandalan sistem pihaknya selalu melakukan inspeksi dan perbaikan, agar tingkat pelayanan kelistrikan semakin baik dan terkendali.
"Kami berupaya ke depan tidak lagi terjadi pemadaman listrik, pemeliharaan yang dilakukan semata-mata untuk memperbaiki pelayanan kepada masyarakat," tandas Ramli.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Kami menyampaikan permohonan maaf atas pemadaman listrik pada sebagian sistem kelistrikan di kota Ambon hari Sabtu (7/4) sejak pukul 07.00 -13.00 WIT," kata Deputi Manager Hukum dan Humas PT PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara, Ramli Malawat, Sabtu.
Ia mengatakan, pemeliharaan peralatan gardu induk sitem 70 KV di Passo harus dilakukan, mengingat tingkat kondisi peralatan sangat kotor dan berlumut.
Kondisi peralatan tersebut dapat menimbulkan percikan api yang cukup tinggi dan dapat mengakibatkan gangguan sistem kelistrikan.
"Kondisi tersebut dinilai perlu untuk dilakukan pemeliharaan yang berpedoman pada SOP pemeliharaan," katanya.
Ramli mengakui pemeliharaan peralatan dilakukan berkisar 37,4 MW di sejumlah kawasan yang telah ditetapkan, dari beban puncak siang 49 MW.
"Sebelum melakukan pemadaman kita telah melakukan pemberitahuan kepada masyarakat melalui media cetak dan elektronik, selain itu kita juga telah menyurati instansi pemerintahan maupun swasta, untuk mengantisipasi pemadaman yang terjadi," ujarnya.
Ditambahkannya, peningkatan kehandalan sistem pihaknya selalu melakukan inspeksi dan perbaikan, agar tingkat pelayanan kelistrikan semakin baik dan terkendali.
"Kami berupaya ke depan tidak lagi terjadi pemadaman listrik, pemeliharaan yang dilakukan semata-mata untuk memperbaiki pelayanan kepada masyarakat," tandas Ramli.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018