Ternate, 12/4 (Antaranews Maluku) - Sejumlah kabupaten di Pulau Halmahera, Maluku Utara (Malut) dijadikan penyangga komoditi karena merupakan daerah penyuplai tomat dan rica terbanyak di provinsi itu.
"Untuk menjaga stabilisasi harga komoditas pangan di Malut, khususnya di Kota Ternate, maka dua kabupaten ini yakni Halmahera Timur (Haltim) dan Halmahera Utara (Halut) dijadikan penyangga, " kata Ketua Pemasok Barito, Ibrahim di Ternate, Kamis.
Dia mengatakan, di Malut sekarang ini yang paling banyak menyuplai tomat dan rica itu terdapat di dua kabupaten antara lain kabupaten Haltim dan Halut.
"Adapun dari kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) juga tetapi dalam jumlah yang sedikit berbeda dengan dua kabupaten seperti Halut dan Haltim," katanya.
Menurutnya untuk penyuplai dari dua daerah ini dilakukan setiap hari sehingga tiap bulan itu dengan rata-rata pengiriman kurang lebih 1 ton.
Dimana, tata-rata pengiriman dari Haltim dan Halut itu mencapai 1 ton perbulan itu dengan masing-masing jenis komoditi.
Dengan begitu setiap bulan selalu ada stok yang masuk, namun pada bulan kemarin tidak ada stok sehingga terjadi kenaikan harga.
Nursidik berharap kepada pemerintah daerah masing-masing agar bersinergi dengan masyarakatnya untuk meningkatkan sumber daya manusia agar supaya kualitas komoditas di daerah Malut tidak terkalahkan dengan daerah-daerah penyangga di luar Malut.
"Intinya pemerintah daerah jangan tinggal diam agar Malut ke depan bisa bersaing dengan daerah-daerah lain," kata Nursidik.
Sementara itu, Kadisperindag Kota Ternate, Nuryadin Rahman ketika dikonfirmasi menyatakan, Kabupaten Halut dan Haltim saat ini telah menjadi penyangga komoditi bagi warga Ternate.
Meskipun demikian, kata Nuryadin, pasokan seperti sayur-mayur dan beras sebagian besar berasal dari Pulau Sulawesi dan Jawa, terutama melalui Manado dan Bitung.
Dia menambahkan, saat ini ada kerja sama segitiga emas antara Kota Ternate, Halmahera Barat dan Tidore Kepulauan, sehingga berbagai komoditas unggulan diprioritaskan masuk ke berbagai sentra pasar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Ternate.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018
"Untuk menjaga stabilisasi harga komoditas pangan di Malut, khususnya di Kota Ternate, maka dua kabupaten ini yakni Halmahera Timur (Haltim) dan Halmahera Utara (Halut) dijadikan penyangga, " kata Ketua Pemasok Barito, Ibrahim di Ternate, Kamis.
Dia mengatakan, di Malut sekarang ini yang paling banyak menyuplai tomat dan rica itu terdapat di dua kabupaten antara lain kabupaten Haltim dan Halut.
"Adapun dari kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) juga tetapi dalam jumlah yang sedikit berbeda dengan dua kabupaten seperti Halut dan Haltim," katanya.
Menurutnya untuk penyuplai dari dua daerah ini dilakukan setiap hari sehingga tiap bulan itu dengan rata-rata pengiriman kurang lebih 1 ton.
Dimana, tata-rata pengiriman dari Haltim dan Halut itu mencapai 1 ton perbulan itu dengan masing-masing jenis komoditi.
Dengan begitu setiap bulan selalu ada stok yang masuk, namun pada bulan kemarin tidak ada stok sehingga terjadi kenaikan harga.
Nursidik berharap kepada pemerintah daerah masing-masing agar bersinergi dengan masyarakatnya untuk meningkatkan sumber daya manusia agar supaya kualitas komoditas di daerah Malut tidak terkalahkan dengan daerah-daerah penyangga di luar Malut.
"Intinya pemerintah daerah jangan tinggal diam agar Malut ke depan bisa bersaing dengan daerah-daerah lain," kata Nursidik.
Sementara itu, Kadisperindag Kota Ternate, Nuryadin Rahman ketika dikonfirmasi menyatakan, Kabupaten Halut dan Haltim saat ini telah menjadi penyangga komoditi bagi warga Ternate.
Meskipun demikian, kata Nuryadin, pasokan seperti sayur-mayur dan beras sebagian besar berasal dari Pulau Sulawesi dan Jawa, terutama melalui Manado dan Bitung.
Dia menambahkan, saat ini ada kerja sama segitiga emas antara Kota Ternate, Halmahera Barat dan Tidore Kepulauan, sehingga berbagai komoditas unggulan diprioritaskan masuk ke berbagai sentra pasar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Ternate.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018