Ambon, 19/4 (Antaranews Maluku) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pattimura Ambon mengimbau para nelayan tradisional untuk mewaspadai hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir di perairan laut Maluku beberapa hari ke depan.

Data yang dihimpun dari BMKG Stasiun Pattimura Ambon, Kamis, tercatat kondisi cuaca dipengaruhi awan gelap (cumulonimbus) di lokasi tersebut yang dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang.

Karena itu, harus diwaspadai, mengingat laut di Maluku maupun Arafura potensi tinggi gelombang mencapai 2,50 meter.

Laut Maluku kaya ikan pelagis, demersal dan biota laut lainnya yang bernilai ekonomi tinggi.

Sedangkan, Laut Arafura yang letak geografisnya berbatasan dengan Australia sering para nelayan asal Maluku "hanyut" ke negara tetangga itu, sehingga diamankan aparat keamanan setempat.

Karena itu, para nelayan yang hendak menangkap ikan jangan memaksakan diri melaut dengan mengandalkan armada tradisional.

Armada tradisional tidak kuat menahan kondisi cuaca tersebut dengan sewaktu-waktu terjadi perubahan kecepatan angin, sehingga mempengaruhi tinggi gelombang.

Imbauan kondisi cuaca telah disampaikan melalui masing-masing Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada sembilan kabupaten dan dua kota, termasuk para bupati maupun wali kota.

Diingatkan juga bila terjadi kondisi cuaca ekstrem, maka kepala kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.

Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca, karena pertimbangan perlu memprioritaskan keselamatan penumpangnya.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018