Ambon, 10/5 (Antaranews Maluku) - Warga muslim dari Desa Laha, Kota Ambon dan Desa Tial, Kabupaten Maluku Tengah yang terikat hubungan "Pela Gandong" dengan warga Negeri Amahusu, Kota Ambon, ikut memeriahkan hari Kenaikan Yesus ke sorga, dengan makan patita di halaman Gereja Imanuel Amahusu, Kamis siang.

Antara yang ikut memantau acara tersebut melaporkan, acara makan patita (bersama) didahului ibadah yang dipimpin oleh Pendeta Sami Titaley, mulai pukul 09.00 WIT itu.

Sebelumnya, diawali dengan irama musik tradisional totobuang yang dipadukan dengan irama qasidah dari warga Desa Laha.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Ketua Sinode GPM A.W. Werinussa, Kadis Inspektorat Kota Ambon Piet Ohman yang mewakili Wali Kota Ambon sekaligus membacakan sambutan Wali Kota Ambon Richard Luohenapessy, Perwakilan dari Klasis GPM Pulau Ambon, dan juga penjabat Desa Negeri Tial dan ribuan umat yang hadir.

Ketua Panitia Pelaksana Meky Lohy mengatakan, yang pertama-tama kita harus bersyukur atas kasih karunia Allah dalam kehidupan orang basudara pela gandong.

"Kami menyadari bahwa gereja kita bertumbuh bersama-sama dengan basudara gandong dan pela, dimana pela gandong yang terdiri dari Amahusu, Desa Laha, dan Negeri Tial, dan ditambah juga dengan pela ikatan yakni Hatalae dari Kecamatan Sirimau, Kota Ambon itu ada sesuatu yang digerakan kembali untuk menghidupkan hubungan kekerabatan kita di antara pela gandong," ujarnya.

Dengan momentum kenaikkan Yesus Kristus ke sorga hal ini juga akan tercermin dalam waktu yang dekat dimana saudara-saudara kita pela gandong asal Desa Laha dan Tial juga akan menyambut sekaligus melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan.

"Ini satu kebangkitan yang akan kita bangun sebagai persuadaraan orang-orang basudara," ujarnya.

Sehingga, lanjutnya, kita kembali membangun pranata-pranata budaya adat yang dikolaborasi dalam iman kita sebagai orang percaya. Itu esensi yang kita lakukan bahwa Jesus Kristus memberikan kehidupan kita yang abadi.

Sementara perwakilan dari Desa Laha Abu bakar pada kesempatan itu juga menjelaskan, masyarakat Desa Laha juga sangat bersyukur kepada saudara bungsu (adik gandong) Negeri Amahusu yang melaksanakan ibadah perayaan kenaikan Jesus Kristus sekaligus melakukan acara makan patita bersama dengan mengundang kita dari Laha , dan juga Tial sebagai orang basudara pela gandong ini sangat bertepatan sekali dengan umat muslim akan melaksanakan bulan suci Ramadhan.

"Yang jelas kita semua ber taqwa kepada Tuhan yang mahakuasa, tidak ada jalan lain lagi," ujarnya.

Karena itu sebagai orang yang mewakili warga Desa Laha berharap agar acara-acara ritual yang berlangsung di saat ini di Negeri Amahusu ini akan terus berlangsung sampai ke anak cucu kita dimasa datang, jangan sampai disini saja.

"Dengan acara seperti ini kami semua sebagai warga muslim dari Desa laha berharap acara toleransi kebersamaan umat ini selalu ada pada diri kita masing-masing umat dapat terus dipertahankan," ujarnya.

Jamal Tuarita sementara ini bertindak selaku Kepala Pemerintahan Negeri Tial pada kesempatan itu juga mengakui acara makan patita bersama yang di dahului dengan ibadah bersama yang dilakukan warga jemaat Amahusu dalam rangka perayaan hari kenaikan Yesus Kristus ke sorga yang telah mengundang kita warga Tial sejak pagi hari sudah hadir disi, hal ini merupakan suatu rangkaian untuk mengikat kembali silahturahmi dengan momen-momen keagamaan.

"Intinya kehadiran kami disini di Negeri Amahusu juga bersama saudara pela gandong yang lain yakni warga Desa Laha untuk mengikat tali persaudaraan pela gandong yang memang tidak bisa dipisahkan," ujarnya.

Kami merasa bangga sebab diundang ke Amahusu, karena itu mudah-mudahan dalam kegiatan ramadhan nanti kami akan mengundang basudara dari Amahusu untuk datang ke desa Tial sebagai saudara gandong.

"Yang jelas saya akan membuat silahturahmi di Tial dengan mengundang basudara dari Amahusu sebagai contoh nyata bagi desa-desa yang lain di Kota Ambon maupun Maluku pada umumnya," katanya.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018