Ambon, 13/5 (Antaranews Maluku) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku mengutuk keras aksi teror bom di tiga gereja di Surabaya, Minggu pagi, karena merupakan perbuatan biadab dan tidak berperikemanusiaan.

"Saya atas nama MUI maupun masyarakat Islam Maluku menyatakan keprihatinan yang mendalam karena perbuatan tersebut merusak kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Ketua MUI Maluku, Abidin Wakanno, dimintai tanggapan Antara, Minggu siang.

Tiga gereja di surabaya yang menjadi sasaran pengeboman tersebut adalah Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) di kawasan Ngagel, GKI di Jalan Diponegoro dan GPPS Sawahan di Jalan Arjuno.

MUI Maluku mengutuk perbuatan yang dilakukan siapa maupun dalam bentuk apapun.

"MUI Maluku menyatakan turut berbelasungkawa dan keluarga korban yang ditinggalkan kiranya sabar dan tabah menjalani perbuatan tidak berperikemanusiaan," ujar Abidin.

Dia mengajak, semua komponen bangsa di persada Nusantara agar bersatu padu melawan aksi teror bom karena merusak kehidupan berbangsa.

"Apalagi Maluku yang pernah dilanda `tragedi kemanusiaan`, hendaknya jangan terprovokasi karena dampaknya merusak tatanan kehidupan orang basudara (saudara)," tandas Abidin.

Dia mengajak pimpinan agama lainnya di Maluku agar mengimbau masing-masing jemaah agar mewaspadai apapun bentuk maupun aksi di sekitar lingkungan bila mencurigai tindakan orang-orang tidak dikenal.

"Aparat keamanan pun hendaknya menjalani koordinasi dengan semua komponen bangsa di Maluku untuk menjaga stabilitas keamanan kondusif, apalagi menjelang Pilkada serentak kelompok ketiga pada 27 Juni 2018," tegas Abidin.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018