Ambon (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku menyatakan situasi yang terjadi di Desa Sawai dan Desa Rumaholat, Kecamatan Wahai, Kabupaten Maluku Tengah, saat ini sudah terkendali, usai terjadi bentrokan dua kelompok warga.
"Alhamdulillah saat ini situasi kamtibmas di Desa Sawai dan Rumaholat sudah terkendali," kata Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Areis Aminnulla, di Ambon, Jumat.
Polda Maluku telah mengerahkan personel dibantu oleh personel TNI, untuk menangani konflik yang terjadi di Desa Sawai dan Desa Rumaholat, Kecamatan Wahai, Kabupaten Maluku Tengah.
Konflik antarwarga yang dimulai pada Kamis pagi (3/4/2025) tersebut sempat menciptakan ketegangan dan mengganggu situasi keamanan di kedua desa tersebut. Kondisi keamanan mulai terkendali setelah personel TNI dan Polri mengambil alih situasi.
"Kami sudah menempatkan masing-masing 1 kompi Brimob dan 1 Kompi Sabhara di perbatasan kedua desa," kata Areis.
Sebagai bagian dari upaya pengamanan, ratusan personel gabungan dari TNI dan Polri dikerahkan ke lokasi kejadian. Polda Maluku turut mengirimkan 68 personel BKO yang terdiri dari Brimob, Samapta, Reskrim, dan Intelkam.
Penempatan pasukan dilakukan secara bertahap menggunakan kapal cepat.
"Personel BKO tidak hanya bertugas untuk mendukung Polres Maluku Tengah dalam pengamanan, tetapi juga untuk menyelidiki siapa saja yang terlibat dalam perkelahian tersebut. Kami akan menindak tegas pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku," ujarnya.
Kapolda Maluku Irjen Pol Eddy Sumitro Tambunan menyayangkan kejadian bentrokan yang sempat terjadi antara dua kelompok warga di sana. Terlebih peristiwa itu terjadi pada saat umat Islam sedang merayakan Idul Fitri, yang seharusnya menjadi waktu untuk saling menghormati dan memaafkan.
"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu liar yang beredar melalui media sosial atau grup WhatsApp. Percayakan kepada aparat TNI dan Polri untuk menangani permasalahan ini secara adil sesuai hukum yang berlaku," pinta Kapolda.
Sebelumnya, bentrokan dua kelompok masyarakat dari Desa Sawai dan Rumaholat Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, pecah pada Kamis (3/4).
Ketegangan bermula setelah salah satu sopir warga Negeri Rumaholat dihajar massa setempat saat melintas negeri jalur Sawai. Akibatnya, warga Rumaholat yang mengetahui hal itu langsung merespons dengan tembakan.
Mendengar bunyi tembakan dari warga Rumaholat, warga Sawai langsung merespons dan mengumpulkan massa dan menuju ke perbatasan antara Sawai dan Rumaholat sembari membawa senjata tajam.
Setibanya di perbatasan Negeri Sawai dan Negeri Rumaholat, kedua massa bertemu dan terjadi aksi saling serang dengan menggunakan senapan angin, alat tajam dan batu.
Akibat dari peristiwa tersebut, satu anggota polisi gugur saat bertugas atas nama Bripka Husni Abdullah selaku PS. Panit Intelkam Polsek Wahai, Polres Maluku Tengah.
Bripka Husni meninggal dunia akibat tertembak orang tak dikenal saat mencoba menghalangi perkelahian warga di perbatasan kedua desa.