Ternate, 20/5 (Antaranews Maluku) - Warga di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut), khususnya yang berada di kota Daruba mengeluhkan pemadaman listrik secara bergilir yang masih dilakukan PLN.

"Pemadaman listrik secara bergilir yang masih terjadi pada Ramadan ini sangat mengganggu kenyamanan masyarakat," kata seorang warga di Daruba, Morotai, M Abdullah Lamani ketika dihubungi dari Ternate, Minggu.

Masalahnya kalau pemadaman listrik itu terjadi pada malam hari saat masyarakat tengah melaksanakan shalat tarawih atau makan sahur, terpaksa masyarakat harus mencari penerangan alternatif.

Ia mengatakan, pemadaman listrik secara bergilir itu juga mengakibatkan masyarakat mengalami kesulitan saat menyiapkan makanan untuk berbuka puasa dan sahur, karena masyarakat sekarang banyak menggunakan peralatan memasak yang membutuhkan aliran listrik.

Para pelaku usaha di Daruba, yang operasional usahanya membutuhkan aliran listrik, juga sangat terganggu dengan adanya pemadaman listrik secara bergilir itu, karena mengakibatkan pendapatan mereka berkurang.

Oleh karena itu, ia meminta kepada PT PLN di Morotai untuk segera menghentikan pemadaman listrik secara bergilir, khususnya selama Ramadhan ini dengan membenahi apa yang menjadi penyebab terjadinya pemadaman itu.

Kalau pemadaman itu diakibatkan terbatasnya kapasitas PLTD yang dimiliki PLN maka segera diupayakan penambahannya, misalnya dengan mendatangkan mesin baru, seperti yang dilakukan di daerah lainnya di Malut.

Ia juga meminta kepada Pemkab Pulau Morotai untuk membantu mengatasi pemadaman listrik secara bergilir di Daruba, misalnya dengan menyediakan mesin listrik untuk dihibahkan kepada PLN.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018