Ambon, 24/5 (Antaranews Maluku) - Pengamat minyak dan gas Stepanus Malak menyatakan, kehadiran industri hulu minyak dan gas bumi (migas) mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Kehadiran industri hulu migas di suatu daerah tidak hanya memberikan manfaat langsung berupa dana bagi hasil migas, tetapi manfaat tidak langsung yakni mendorong tumbuhnya perekonomian di kawasan sekitar wilayah operasi.

"Provinsi Papua Barat dan Maluku merupakan contoh daerah yang terkena "multiplier effect" industri hulu migas dalam mengembangkan suatu daerah. Fakta menunjukkan sumber energi migas telah membawa perubahan peradaban baru bagi daerah disekitar," katanya saat Media Gathering SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) Wilayah Papua dan Maluku (Pamalu), di Ambon, Rabu.

Ia mengatakan, kegiatan survei migas telah dimulai sebelum Indonesia merdeka dan struktur pemerintahan terbentuk. Setelah investasi industri hulu migas dimulai diikuti dengan investasi lainnya dari sektor pendukung hulu migas, maupun sektor-sektor lain yang berkembang seiring dengan berkembanganya kawasan tersebut.

"Upaya ini tentu mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Kesejahteraan meningkat seiring dengan berputarnya roda perekonomian yang berasal dari tumbuhnya industri baru di Sorong, Bula maupun nantinya di Saumalaki," katanya.

Stefanus menyatakan, peran sektor hulu migas bagi perkembangan daerah harus sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk mendukung kegiatan hulu migas di daerahnya.

Bentuk dukungan yang dapat diberikan antara lain, mempermudah perizinan, menyiapkan aturan yang dapat mendukung, berperan aktif dalam penyelesaian permasalahan di lapangan, dan membuat kebijakan tentang dana bagi hasil migas bagi masyarakat di kawasan dekat operasional.

"Pemerintah daerah harus berikan kemudahan, jangan mempersulit, karena melalui dukungan yang baik maka akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan daerah," ujarnya.

Akademisi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Listya Endang Artiani juga menyatakan, industri hulu migas Indonesia menciptakan tiga proses "multiplier effects" pada perekonomian regional dan nasional.

Tiga dampak tersebut merupakan dampak langsung, dampak tidak langsung dan dampak induksi. Dampak langsung merupakan dampak yang dirasakan oleh operator migas dan provider layanan migas. Sedangkan dampak tidak langsung merupakan dampak yang menggerakkan sektor transportasi, industri hilir, informasi, teknologi dan lainnya.

Sementara dampak induksi merupakan dampak positif industri hulu migas bagi sektor utilitas, infrastruktur, keamanan nasional, dan lainnya.

"Pola dampak aktifitas industri hulu migas pada perekonomian daerah idealnya dilihat secara historis, yakni sebelum proses operasi, saat operasi, dan setelah operasi berakhir," ujar Listya.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018