Ambon, 5/6 (Antaranews Maluku) - Harga telur ayam ras di Piru, ibu kota kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) pada awal pekan ini Rp60.000 per rak (30 butir), sebelumnya Rp65.000.

Salah seorang warga Piru, Elisabet, dihubungi dari Ambon, Selasa, menyambut gembira harga telur ayam ras mengalami penurunan, menyusul melonjak hingga Rp65.000 per rak selama tiga pekan.

"Syukurlah harga telur awal pekan ini mengalami penurunan sehingga bisa dibeli untuk membuat kue guna diberikan kepada basudara (saudara) beragama Islam saat perayaan Idul Fitri 1439 Hijriah," ujarnya.

Dia menyadari masih 10 hari lagi baru perayaan Idul Fitri 1439 Hijriah, tetapi telah membeli sejumlah rak telur karena khawatir memgalami lonjakan harga kembali mengingat kebutuhan relatif tinggi.

"Para pedagang menjamin stok telur banyak. Namun, kenyataan harga mengalami lonjakan hingga Rp65.000 per rak sejak pekan kedua Mei 2018," kata Elisabet.

Dia mengemukakan, para pedagang di pasar Piru biasanya membeli telur di toko - toko sehingga menjualnya Rp2.500 per butir.

"Kami mintakan Pemkab SBB melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) mengintensifkan pengawasan, baik stok maupun harga di pasar sehingga tidak meresahkan masyarakat, terutama umat Muslim yang sedang menunaikan ibadah Puasa," ujar Elisabet.

Sedangkan, warga Piru, Merry Mahinterissa memandang perlu Bupati SBB, Yasin Payapo dan Wakil Bupati, Timotius Akerina menggelar pasar murah sehingga bisa menstabilkan harga telur ayam ras yang dipasok dari Makassar maupun Surabaya.

Selain itu, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di pasar untuk mengetahui perkembangan stok maupun harga bahan pokok masyarakat.

"Jangan karena kebutuhan telur saat bulan Puasa meningkat selanjutnya dimanfaatkan para pedagang menaikan harga yang meresahkan masyarakat, terutama para ibu rumah tangga beragama Muslim," ujarnya.

Dia memandang perlu para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis dievaluasi kinerjanya agar yang kurang peduli terhadap kebutuhan masyarakat saat bulan Puasa diberi teguran keras.

"Bupati harus tegas terhadap pimpinan OPS teknis agar tidak menimbulkan keresahan terhadap masyarakat karena harga bahan pokok melonjak," tandas Merry.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018