Ambon, 21/6 (Antaranews) - Komponen pemuda di Provinsi Maluku mengharapkan proses pilkada gubernur dan wagub yang dijadwalkan tanggal 27 Juni 2018 berjalan secara aman, damai, dan demokratis tanpa ada unsur intimidasi.

"Untuk menciptakan pilkada damai, kami imbau seluruh komponen masyarakat Maluku agar bersama-sama menjaga kondusivitas kamtibmas dalam menghadapi pilkada serentak pada 27 Juni 2018," kata salah satu tokoh pemuda Maluku, Fardjrin Rumalutur di Ambon, Kamis.

Sekarang sudah memasuki masa tenang menjelang hari pencoblosan, semua pihak yang terlibat dalam kontestasi Pilkada Maluku 2018 dari tiga pasangan calon harus bisa mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan bisa menghargai peraturan yang diterbitkan KPU agar dalam minggu tenang ini tidak menciptakan provokasi dan kampanye.

Jadi, semua komponen masyarakat haruslah mendukung proses pemilu ini agar bisa berjalan tentram dan demokratis.

"Harapan kami dalam proses pilkada ini tidak ada intimidasi atau tekanan sehingga masyarakat bisa secara bebas menentukan pilihan politik mereka sesuai amanat UU pilkada dengan prinsip langsung, bebas, dan rahasia," katanya.
 
Tokoh pemuda Maluku, Fardjrin Rumalutu (Daniel Leonard)

Ia mengatakan yang terpenting adalah semua pihak tidak boleh diintimidasi atau ditekan dalam menentukan pilihan politiknya.

Dia mengakui sejauh ini ada indikasi yang mengarah pada upaya seperti itu, namun tim pemenangan masing-masing kampanye tidak menyampaikannya secara terbuka.

"Tetapi kami berharap semua pihak harus bisa menjaga kondusivitas agar Pilkada Maluku bisa berjalan secara transparan serta demokratis dan peran Bawaslu, KPU, dan pemangku kepentingan lainnya terlibat untuk memastikan proses pilkada berjalan baik," katanya.

Untuk itu diharapkan jelang hari pencoblosan tanggal 27 Juni 2018 situasinya tetap kondusif dan tidak ada intimidasi, mobilisasi, dan sebagainya yang bertentangan dengan aturan main yang berlaku.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018