Ambon, 21/6 (Antaranews Maluku) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengimbau masyarakat mewaspadai gelombang tinggi mencapai 2,5 meter di sejumlah perairan di Maluku selama beberapa hari kedepan.

Antara yang menghimpun data di BMKG Stasiun Pattimura Ambon, Kamis, mencatat gelombang tinggi tersebut berpotensi di Laut Banda, perairan Selatan Ambon, perairan Kepulauan Sermata, Leti, dan Kepulauan Babar, Kabupaten Maluku Barat Daya.

Selain itu, perairan Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, perairan selatan Kepulauan Kei, Kabupaten Maluku Tenggara, dan Laut Arafura, Kabupaten Kepulauan Aru.

Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku Tenggara Barat, dan Maluku Barat Daya merupakan wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) yang berbatasan dengan Australia dan Timor Leste.

Sering kali para nelayan asal Maluku hanyut ke perairan Australia sehingga diamankan aparat keamanan setempat.

Masyarakat juga diingatkan tentang potensi hujan lebat disertai petir berpeluang terjadi di laut Maluku bagian utara dan perairan utara Kepulauan Aru.

Apalagi, adanya awan gelap (Cumulonimbus) di lokasi tersebut dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang.

Oleh karena itu, para nelayan yang hendak menangkap ikan jangan memaksakan diri melaut dengan mengandalkan armada tradisional.

Armada tradisional tidak kuat menahan kondisi cuaca tersebut dengan sewaktu-waktu terjadi perubahan kecepatan angin sehingga memengaruhi tinggi gelombang.

Imbauan kondisi cuaca telah disampaikan melalui masing-masing Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sembilan kabupaten dan dua kota, termasuk para bupati maupun wali kota.

Bila terjadi kondisi cuaca ekstrem, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.

Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018